Jakarta, CNN Indonesia -- Ford berencana untuk menjual kendaraan listrik di China. Mobil buatan Ford ini rencananya akan menggunakan merek baru. Pabrikan asal Amerika Serikat itu mengumumkan, bahwa rencana tersebut merupakan bentuk usaha patungan bersama Anhui Zotye Automobile. Perusahaan ini fokus pada pembuatan kendaraan listrik di China.
Melansir
CNN, Ford dan Zotye sedang menjajaki kemitraan 50 banding 50. Langkah tersebut bertepatan dengan dorongan agar lebih banyak mobil listrik. Dorongan ini dilakukan pemerintah China untuk mengurangi polusi pada kota-kota besar di sana. Beijing juga menawarkan insentif untuk mendorong penjualan kendaraan yang lebih bersih.
Saat ini, China sudah menyumbang 40 persen dari penjualan seluruh mobil listrik dunia. Hal ini berdasarkan data yang dari Badan Energi Internasional. Zoty sendiri memang tidak memproduksi mobil gas atau diesel. Hingga Juli tahun ini, Zoty menjual lebih dari 16 ribu kendaraan listrik. Angka ini naik 56 persen dari periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Managing Director Gao Feng Advisory Company, Bill Russo, mengatakan bahwa Ford menjadi produsen mobil global pertama yang bermitra dengan perusahaan lokal dan eksklusif memproduksi mobil listrik.
"Perusahaan multinasional telah bermain dan melihat di China. Sekarang Ford yakin mereka harus berada di dalam permainan," kata Bill.
Tapi Ford bukan satu-satunya pembuat mobil internasional yang mencoba meningkatkan penjualan kendaraan listrik di China. Awal bulan ini, General Motors (GM) mulai menjual mobil listrik kecil di China dengan biaya sekitar $5,300 setelah memperoleh insentif kendaraan listrik nasional dan lokal.
Kendaraan bernama Baojun E100 dibuat di China oleh perusahaan patungan antara GM dan Wuling Motors. Pada bulan Juni, Volkswagen (VLKAF) menyelesaikan usaha patungan dengan Anhui Jianghuai Automobile (JAC Motor) untuk memprodukai kendaraan listrik.
(eks)