Jakarta, CNN Indonesia -- PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menyatakan kondisi satelit Telkom 1 saat ini masih bisa dihubungi. Pernyataan ini berbeda dengan kabar sebelumnya yang menduga Telkom 1 hancur di orbit geostasioner.
"Terkait pemberitaan yang menyatakan kondisi Telkom 1 dan adanya objek di luar angkasa di sekitar posisi Telkom 1 dapat kami sampaikan, bahwa saat ini (31/8) melalui Stasiun Utama Pengendali Satelit, Telkom 1 masih dapat menerima
command dan mengirim sinyal telemetri satelit," tulis
Vice President Corporate Communication Arif Prabowo dalam pesan singkat.
Dari penuturannya, Arif tak menyangkal kabar yang beredar sebelumnya mengenai misteri keberadaan Telkom 1. Hanya saja, ia menekankan bahwa pihaknya masih bisa mendeteksi posisi Telkom 1 di antariksa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Posisi satelit bisa diketahui. Posisinya masih di sekitar slot orbitnya," Arif menambahkan.
Dalam pesannya, ia menyatakan pihak Telkom masih berkoordinasi dengan Lockheed Martin untuk memantau perkembangan situasi Telkom 1.
Di sisi lain, laporan ExoAnalytic yang dipublikasikan oleh laman
ArsTechnica menduga satelit Telkom 1 hancur di orbit geostasioner.
Melalui teleskop Australia Timur, ExoAnalytic menangkap gambar satelit yang hancur yang diduga adalah Telkom 1. Laporan tersebut mengindikasikan orbit geostasioner yang penuh dengan objek antariksa bisa jadi penyebab kerusakan satelit.
Dugaan kerusakanRobertus Heru Triharjanto dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan kerusakan satelit hanya akan terjadi ketika ada kebocoran tangki bahan bakar atau kerusakan di komputer kendali manuver.
Menurut Heru, jika bukan karena hal itu, kecil kemungkinan satelit bisa rusak. Apalagi posisinya masih di orbit.
"Jika pihak Telkom masih bisa menghubungi (mengirim perintah radio) ke satelitnya, sepertinya kerusakan mekanik seperti yang disampaikan ExoAnalytic tidak terjadi," ucap pria yang menjabat Peneliti Madya Pusteknas LAPAN itu.
Telkom sendiri telah berjanji permasalahan akibat anomali Telkom 1 ini selesai di 10 September nanti. Untuk saat ini, mereka masih memprioritaskan mitigasi layanan yang tadinya mengandalkan Telkom 1 ke satelit Telkom 2 dan 3S serta satelit milik China dan Hong Kong.