Grab Menilai Penolakan Transportasi Daring Kian Mereda

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Kamis, 28 Sep 2017 14:30 WIB
Manajemen Grab Indonesia menilai masyarakat lagi meneriakkan penolakan terhadap layanan transportasi daring.
Grab menilai penolakan terhadap layanan transportasi daring kian menurun. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak awal kemunculan hingga kini, transportasi daring masih menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Salah satu penolakan keras kerap disuarakan oleh pengemudi angkutan umum yang merasa penghasilannya berkurang sejak ada transportasi daring.

Namun begitu, manajemen Grab Indonesia menilai saat ini penolakan terhadap jasa transportasi daring jumlahnya kian berkurang.

"Mengenai penolakan, kami melihat jumlahnya semakin berkurang. Ini proses penyesuaian. Kami juga telah melakukan kerjasama di setiap kota dengan pemain konvensional dan pemerintah setempat," ungkap Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia di kawasan Gunung Sahari, Jakarta, Rabu (27/9).

Sebagai bagian dari penyesuaian, Ridzki menuturkan pihaknya akan terus berupaya memperluas jangkauan layanan Grab di seluruh kota. Sejauh ini, Grab telah melayani 75 kota di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk memperluas cakupan layanan, Ridzki mengaku pihaknya tengah melakukan pembicaraan dan sosialisasi dengan Kementerian Perhubungan dan kerjasama dengan mitra taksi di kota yang dituju.

"Saat ini, tim kami sedang melakukan diskusi dan sosialisasi dengan pihak terkait untuk ekspansi layanan," pungkasnya.

Selain di Jakarta, Grab juga telah melakukan kerjasama dengan perusahaan taksi konvensional di Medan, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan kota besar lainnya. Namun Ridzki menolak membeberkan operator taksi apa saja yang sudah menjadi mitra Grab.

Tercatat sejak beberapa tahun terakhir, keberadaan transportasi daring sempat menuai kecaman hingga demonstrasi oleh pengemudi transportasi konvensional. Terakhir diketahui, Gojek mendapat penolakan dari kalangan sopir angkutan umum yang melakukan orasi keberatan atas layanan ojek daring di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat pada Rabu (20/9) lalu.  (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER