Smartfren Ungkap Alasan Pelanggan 2G Enggan Hijrah ke 4G

CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2017 08:17 WIB
Smartfren mengungkap ada beberapa alasan yang membuat pengguna ponsel 2G enggan beralih ke teknologi 4G.
Smartfren ungkap alasan pelanggan 2G yang tak mau beralih ke 4G. (Foto: CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)
Jakarta, CNN Indonesia -- Smartfren baru saja merilis ponsel feature (ponsel berlayar kecil dengan tombol angka) yang didukung teknologi 4G untuk menjembatani pengguna 2G. Tercatat ada 60 persen pelanggan seluler di Indonesia yang masih enggan bermigrasi ke teknologi 4G.

Terkait hal itu, Presiden Direktur Merza Fachys mengaku ada beberapa alasan yang membuat masyarakat terutama di daerah enggan migrasi.

Unsur desain ponsel bukan satu-satunya alasan pengguna ponsel jadul masih setia dengan ponsel yang hanya didukung kemampuan telepon dan pesan singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alasan enggan berpindah itu bukan semata-mata karena penampilan ponsel. Yang pertama karena tentu saja harga yang jadi alasan paling penting, makanya produk ini tidak boleh mahal. Makanya, kita langsung lempar ini dengan harga yang orang merem saja orang bisa beli apalagi melek," ucapnya berkelakar kepada awak media di Jakarta Pusat, Kamis (5/10).

Selain itu, Merza juga yakin bahwa pengalaman yang ditawarkan saat menggunakan 4G dan 2G berbeda. Pengguna ponsel yang sudah bukan milenial umumnya terjebak dengan perangkat yang simpel sedangkan perangkat 4G memang paling tidak harus mengerti tentang internet.
Smartfren Ungkap Alasan Pelanggan 2G Enggan Hijrah ke 4GSmarfren Andromax Prime. (Foto: CNN Indonesia/Kustin Ayuwuragil)

"(Alasan) yang ketiga ya tidak semua orang suka layar gede gede begini," lanjutnya.

Lebih lanjut, Merza mengklaim bahwa menyediakan perangkat untuk pengguna entry level di segmen mid-low adalah keahlian Smartfren. Untuk itulah, pihaknya berupaya konsisten meluncurkan produk di segmen ini.

"Kita sudah merasa pengalaman dan kompetensi sejak Andromax pertama kita cukup untuk bertarung di pasar ini. Kita siap bersaing kalau di situ baik dari segi harga, spesifikasi maupun kualitas dari ponselnya," tutupnya.

Sementara itu, pengguna ponsel pintar saat ini berjumlah 68 juta orang atau 40 persen dari 300 juta pengguna seluler Indonesia. Sisanya sebesar 60 persen diyakini masih menggunakan ponsel 'jadul' (zaman dulu) alias feature phone.

Sebelumnya, Smartfren mengumumkan peluncuran Andromax Premium dengan desain khas ponsel 2G yang dilego seharga Rp350 ribu. Kendati demikian, Smartfren mengatakan bahwa perangkat ini sebenarnya dijual gratis karena penggunanya nanti akan mendapatkan cashback Rp10 ribu/ bulan selama 35 bulan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER