Jakarta, CNN Indonesia -- Telegram kembali menjadi perbincangan, kali ini dengan kemunculan konten stiker yang memuat unsur pornografi.
Stiker bernada pornografi di aplikasi perpesanan asal Rusia ini yang dapat diakses di salah satu domain telegramhub.net.
Domain tersebut sebenarnya menyediakan stiker secara gratis dengan berbagai tema mulai dari horor, hewan, kartun, hingga film dan berita. Namun sayangnya, ada juga stiker yang mengandung unsur pornografi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelusuran
CNNIndonesia.com pada Selasa (10/10) siang, ada beberapa paket stiker dewasa yang ditunjukkan ketika memasukkan kata kunci. Stiker tersebut bisa digunakan untuk berkirim pesan melalui layanan Telegram.
Sejauh ini, Telegram memberikan akses bagi penggunanya untuk membuat stiker sendiri dan digunakan saat chatting.
 Telegram diwarnai kemunculan stiker bernada pornografi. (Foto: telegramhub.net) |
Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dimintai keterangan mengenai peredaran stiker ini mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan tindak lanjut pada pihak Telegram.
"Tim Aduan Konten sudah menindaklanjuti berkoordinasi ke Telegram. Jam 12:12, saya diberitahu tim aduan kirim notifikasi ke Telegram," terang Plt Humas Kominfo Noor Iza saat dikonfirmasi.
Pada Agustus lalu, akses Telegram melalui sejumlah DNS sempat diblokir oleh pemerintah. Saat itu Kominfo menilai Telegram menjadi medium penyebaran konten radikal.