Jakarta, CNN Indonesia -- Qualcomm menjadwalkan laptop yang ditenagai cipset Snapdragon meluncur ke publik di akhir 2017 ini. Seperti dikabarkan sebelumnya, performa PC dengan Snapdragon ini disebut akan jauh lebih hemat baterai sekaligus terus terkoneksi internet.
Pada ajang Qualcomm 4G/5G Summit, perusahaan asal San Diego, Amerika Serikat itu, mengatakan jenis PC baru ini tak lama lagi keluar.
"Kami masih mengupayakan ke sana," kata Don McGuire, Vice President Product Marketing Qualcomm di Hong Kong, Selasa (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diberitakan sebelumnya, Qualcomm memasangkan cipset Snapdragon 835 dengan teknologi 10nm. Pemakaian Snapdragon di PC ini dilaporkan bakal membuat baterai lebih efisien 50 persen, koneksi internet mencapai hitungan gigabit, dan selalu tersambung ke internet.
Secara terpisah, Country Manager Qualcomm Indonesia Shennedy Ong mengatakan PC dengan Snapdragon ini bisa dipakai
streaming video tanpa henti selama 20 jam lebih. "Kalau dengan
ordinary PC enggak mungkin," ujar Shennedy.
Lebih lanjut Shennedy berujar laptop dengan Snapdragon sifatnya nanti akan lebih menyerupai ponsel cerdas, hanya saja dengan ukuran yang lebih besar. Alasannya adalah PC akan terus terhubung ke internet tanpa henti dengan koneksi LTE dan daya baterai yang sanggup bertahan sama lamanya atau bahkan melebihi ponsel.
Sejauh ini Qualcomm mengindikasikan masih akan memakai Snapdragon 835 di setiap PC yang mereka tenagai. Menurut Shennedy, performa PC yang besar harus memakai platform paling kencang saat ini. Namun tak menutup kemungkinan ketika Snapdragon seri 800-an baru muncul, bakal ada PC lain yang memanfaatkannya.
Perlu diketahui pula bahwa sudah ada tiga vendor PC yang menandatangani kerja sama dengan Qualcomm sebagai penyuplai otak komputernya yaitu Asus, Lenovo, dan HP.
Shennedy berpendapat penggunaan Snapdragon di PC Windows 10 nanti akan mengubah nasib PC ke depannya. Ia berkata dalam beberapa tahun terakhir invoasi di segmen PC tak begitu banyak berkembang. Desain laptop yang makin tipis namun tak diikuti oleh daya tahan baterai menurutnya perlu dirombak.
"Tak ada gunanya menaruh 10 atau 12 core tapi malah jadi boros baterai. Jadi filosofi desain itu adalah cara memaksimalkan performa dengan konsumsi tenaga minimal," jelasnya.
Kendati Qualcomm telah mengumumkan PC dengan Snapdragon bisa tampil ke publik di akhir tahun ini, hal itu masih bergantung juga pada proses perakitan di Asus, Lenovo, maupun HP.