Jakarta, CNN Indonesia -- Yamaha memiliki cara tersendiri untuk mengedukasi dan mengecek kesiapan Indonesia menyambut kehadiran kendaraan listrik. Meski belum ada rencana untuk memasarkannya, namun Yamaha mulai unjuk gigi dengan memboyong motor listrik E-Vino.
Dari namanya, mengingatkan pada skuter Yamaha berbahan bensin Fino. Bukan hanya nama yang sama, Yamaha juga memboyong desain Fino untuk varian motor listriknya ke Tanah Air.
Pekan lalu, pabrikan asal Jepang ini memboyong tujuh unit E-Vino ke beberapa lokasi seperti Kebun Raya Bogor, Universitas Pelita Harapan, Tangerang, The Breeze BSD, dan pabrik Mitsubishi Motors untuk diujicoba.
CNNIndonesia.com mendapat kesempatan untuk menjajal langsung performa motor listrik Yamaha itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan memanfaatkan fasilitas lapangan tenis dalam ruangan di Kuningan, Jakarta Selatan, Yamaha memberi kesempatan kepada awak media untuk langsung merasakan pengalaman mengendarai E-Vino.
Setelah memakai pelindung berkendara dari bagian kepala hingga kaki, akhirnya tiba giliran
CNNIndonesia.com mendapat kesempatan menjajal motor yang hadir dengan desain retro tersebut. Sepintas desainnya memang sama persis dengan Fino, skuter Yamaha berbahan bensin.
Hanya terdapat perbedaan pada sisi dimensi E-Vino yang hadir jauh lebih kecil dari ‘sang kakak’ Fino. Sehingga, untuk pemilik tubuh tinggi dan besar, motor bakal terasa lebih nyaman jika digunakan sendiri.
Meskipun pemula, ternyata tak sulit mengendarai motor listrik. Pun tak ada yang harus dikuasai lantaran tidak banyak fitur yang harus dipelajari selain mendengarkan instruksi mengenai cara pakai E-Vino.
 Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika |
Gas menghentak, namun stabil
Setelah memutar kunci kontak, pengendara harus menunggu lampu petunjuk pada layar speedometer mati sebelum mulai menarik tuas gas. Kesan pertama saat ‘menunggangi’ motor tidak ada ada suara sedikitpun yang kleur dari knalpot. Memang diakui hal ini terasa aneh bagi sebagian orang.
Senyapnya motor lantaran sistem kerjanya berbeda dengan motor konvensional. Jangan lupa juga, motor ini tidak akan menghasilkan gas buang. Untuk memberi tanda kepada pengendara lain, motor ini tetap dilengkapi dengan klakson.
Saat mulai berjalan, cara pakainya sama seperti mengendarai motor matik pada umumnya. Namun untuk motor listrik ini terasa berbeda saat digas, benar-benar stabil walau putaran gas dibuat menghentak.
Untuk membuatnya dapat berjalan, Yamaha membekali E-Vino dengan dua baterai lithium-ion 40v-12ah dengan sistem
plug n play. Satu kali
charge, motor diklaim mampu berjalan lebih kurang 30 km dengan kecepatan rata-rata 44 km per jam.
Tidak lupa, terdapat panel bernama
boost untuk menambah tenaga motor saat berakselerasi.
Saat dicoba bermanufer meliuk-liuk di bagian halang rintang yang disediakan Yamaha, E-Vino terhitung tetap nyaman dan stabil. Namun dengan tinggi badan 184 cm, posisi kaki terasa tidak nyaman saat diletakan di pijakan motor.
Sayangnya, ujicoba hanya diberikan di tempat terbatas. Sehingga tidak terlalu puas untuk mencoba kelebihan lain dari motor tersebut.
(evn)