Apple Ditinggal Eksekutif yang Baru Enam Bulan Menjabat

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Minggu, 19 Nov 2017 19:15 WIB
Denise Young Smith yang sudah menjadi bagian dari Apple sejak 1997 memilih mundur seetlah enam bulan menjabat posisi baru di perusahaan tersebut.
Apple adalah salah satu perusahaan teknologi terkemuka yang berbasis di Silicon Valley, California, Amerika Serikat. (REUTERS/Elijah Nouvelage)
Jakarta, CNN Indonesia -- Apple segera ditinggalkan salah satu eksekutifnya, Denise Young Smith, yang baru enam bulan bekerja dengan jabatan baru di perusahaan teknologi warisan Steve Jobs tersebut.

Selanjutnya, posisi Smith sebagai Wakil Presiden Keanekaragaman dan Inklusi Apple akan digantikan Christie Smith. Sebelumnya Smith berkarier lama di bagian sumber daya manusia Deloitte. Berbeda dari Denise, Christie akan tak akan langsung melapor pada CEO Apple Tim Cook, melainkan pada Kepala HRD Apple, Deirdre O’Brien.

"Kami sangat percaya bahwa keragaman mendorong inovasi," kata juru bicara Apple seperti dikutip dari Fortune, Minggu (19/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sangat senang menyambut seorang pemimpin berprestasi seperti Christie Smith untuk membantu kami melanjutkan kemajuan yang telah kami buat di tempat kerja yang lebih beragam."


Sementara untuk Smith, pada awal November ini disebut akan bergabung dengan Cornell Tech yaitu sebuah perusahaan patungan antara Cornell University dan Technion-Israel Institute of Technology. Smith yang bekerja di Apple sejak 1997 silam disebutkan akan bergabung dengan Cornell Tech pada awal tahun depan.

Sebelumnya, Smith sempat membuat pernyataan kontroversial mengenai pria kulit putih. Hal itu dia katakan ketika menghadiri sebuah konferensi pada Mei silam.

"Bisa saja ada 12 orang kulit putih bermata biru dan berambut pirang di sebuah ruangan dan mereka juga beragam karena mereka akan menghadirkan pengalaman hidup dan perspektif kehidupan yang berbeda ke dalam percakapan," kata Smith kala itu.

Komentarnya tersebut dinilai tidak peka terhadap orang-orang kulit hitam, wanita, dan anggota komunitas LGBT yang telah lama menghadapi tantangan berat di tempat kerja.

Belakangan, jebolan pendidikan tinggi Komunikasi dari Grambling State University itu menarik komentarnya dan menegaskan itu tak mewakili bagaimana dirinya atau Apple melihat dan menilai perbedaan.

“Untuk itu, saya meminta maaf. Lebih penting lagi, saya ingin meyakinkan pandangan Apple dan dedikasinya terhadap keragaman tidak berubah,” kata Smith yang berkuliah di Universitas Publik yang berada di Lousiana, Amerika Serikat itu pada 1974-1978 silam.


Diversifikasi Tenaga Kerja

Sama seperti perusahaan teknologi lain di Sillicon Valley, Amerika Serikat, Apple berjuang untuk melakukan diversifikasi tenaga kerja. Salah satunya dalam hal kepemimpinan dan pekerjaan teknologinya. Pada 2017 silam hanya 3 persen pemimpinnya berkulit hitam, dan perempuan hanya memiliki 23 persen porsi pekerjaan di bidang teknologi.

Apple juga menunjukkan bahwa mereka melakukan perbaikan. Hal itu terlihat dari laporan keragaman terbaru di mana '50 pesen karyawan baru berasal dari kelompok yang kurang berpengalaman secara historis di bidang teknologi.'

"Kami bangga dengan kemajuan yang telah kami buat, dan komitmen kami terhadap keragaman tak tergoyahkan. Tapi kami tahu masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," kata Cook pada 2015 silam. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER