Jakarta, CNN Indonesia -- Kasus Setya Novanto rupanya cukup menggelitik para tokoh nasional untuk ikut berkomentar di media sosial mereka masing-masing. Akademisi, aktivis, hingga mantan panglima TNI ikut menyinggung kasus ini dalam cuitan yang mereka sampaikan.
Aktivis Adhie M. Massardi menyebut kasus Setya Novanto ini sebagai Telenovanto untuk menyamakannya dengan serial televisi Amerika Latin yang lazim dikenal sebagai telenovela.
"Sudah
ready di studio CNN untuk ngomong soal TELENOVANTO....," cuit akun @AdhieMassardi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cuitan berikutnya, menunjukkan pesimismenya soal penyelesaian kasus Setnov yang ditangani KPK ini. Pasalnya, beberapa kasus korupsi yang ditangani KPK menurutnya hanya heboh di awal dan berakhir senyap.
Sementara itu, akademikus Ariel Heryanto juga ikut menyinggung kasus ini.
Dalam cuitan selanjutnya, sosiolog ini juga ibarat sinetron kejar tayang.
Tak ketinggalan, mantan panglima TNI Endri Sutanto juga ikut berkomentar.
Dalam cuitan sebelumnya, Endriarto juga sempat menyinggung soal kecelakaan Setnov yang notabene adalah pejabat negara ini.
"Saya percaya kecelakaan yang menimpa SN bukanlah hasil suatu rekayasa. Sebab alangkah naifnya kalau hal itu sampai dilakukan oleh seorang pejabat tinggi Negara," tulisnya.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD juga ikut mengomentari langkah hukum yang akan dilakukan oleh pengacara Setya Novanto yang akan mengadukan KPK ke Mahkamah Internasional sebagai langkah keliru.
Lebih lanjut Mahfud juga menyoroti pentingnya perbaikan proses perekrutan dan pembinaan etika advokat yang benar-benar menguasai hukum. Bukan sekedar pandai bercuap-cuap. "harus dijaga dari awal, jangan sembarang disumpah," cuitnya lagi.
Kasus Setya Novanto yang dikejar KPK lantaran kasus korupsi e-KTP terus bergulir. Sebelumnya, Setnov sempat tak memenuhi beberapa kali panggilan KPK dan menghilang dari kediamannya saat KPK hendak menjemput. Setelah ditetapkan sebagai buron, Setnov muncul kembali gara-gara kecelakaan mobil yang menabrak tiang listrik di bilangan Jakarta Selatan.
KPK sempat membantarkan Setnov setelah ia menjalani perawatan di RSCM. Setelah tim medis RSCM menyatakan Setnov tak perlu lagi rawat inap, Ketua DPR itu pun digiring ke
rumah tahanan KPK, Minggu (19/11) malam. (eks)