Jakarta, CNN Indonesia -- Tagihan Uber yang membengkak ternyata tak hanya dialami pengguna di Indonesia. Hal serupa dialami juga oleh pengguna Uber di Singapura. Tercatat sejumlah keluhan pengguna yang menyebutkan kalau mereka menerima angka tagihan mencapai ribuan dolar Singapura akibat dari jarak perjalanan yang tak masuk akal.
Kepada Mashable, Jenna Lim mengatakan dirinya baru sadar tagihan Uber miliknya begitu besar ketika mengecek rekeningnya. Mimpi buruk bagi Lim, tagihan itu sudah ditarik dari kartu kredit miliknya.
"Saya segera menghubungi bank dan membatalkan kartu. Uber (lalu) menelepon saya dan berkata akan mengecek insiden yang terjadi dan akan melakukan refund dalam waktu 3-5 hari," kata Lim seperti dikutip dari Mashable.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Lim, ada sekitar 30 transaksi yang terjadi hanya dalam lima hari dan sukses menyedot uangnya hingga 1.300 dolar Singapura atau sekitar Rp13 juta.
[Gambas:Facebook]
Tak hanya Lim, insiden serupa juga dialami oleh Daphne Loo dan Richard Toh. Loo mengaku kena tagih ratusan dolar Singapura untuk perjalanan yang terjadi di Inggris.
Sementara Toh menemukan 75 transaksi dari Uber yang ditagihkan ke kartu kreditnya selama dua pekan. Toh kehilangan sekitar 4.000 dolar Singapura atau hampir Rp40 juta. Dari penelusurannya, diketahui tumpangan Uber terjadi di Eropa, jauh dari tempat tinggalnya di Singapura.
"Transaksi ini kebanyakan terjadi atas nama Uber Eropa dadn Nintendo Eropa dengan mata uang asing. Jumlah yang muncul lebih dari 4.000 dolar Singapura," tulis Toh di akun Facebook miliknya.
Menyikapi kejadian ini, Uber berjanji akan menelusuri dan menyelesaikannya.
"Kami ingin sampaikan ke publik bahwa informasi pembayaran itu terenkripsi di saat kalian memasukannya ke dalam aplikasi Uber," kata juru bicara Uber Singapura.
Kasus serupa yang sempat terjadi di Indonesia memang tak sampai menyedot angka dengan jumlah sefantastis seperti disebutkan diatas. Meski demikian, hal ini sempat membuat resah sejumlah penumpang.
Kala itu Uber mengakui kesalahan teknis sebagai penyebab tagihan bengkak dan bersedia ganti rugi ke penumpang terkait. Akan tetapi ganti rugi mereka berwujud Uber Credit.
(eks)