Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung Electronics diketahui baru saja mengakuisisi startup pembesut kecerdasan buatan (AI) Fluenty.
Perusahaan rintisan asal Korea Selatan itu khusus mengembangkan kecerdasan buatan yang bisa dipakai pada aplikasi pesan instan seperti kakaoTalk, Telegram, Facebook Messenger, dan Line.
Mengutip
ZDNet, Fluenty didirikan oleh mantan pengembang raksasa Naver dan Daum yang diluncurkan pada 2015 dan dirilis dalam versi beta pada Desember 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Besar kemungkinan Samsung akan mengintegrasikan kecerdsasan Fluenty kedalam asisten virtual miliknya Bixby.
Meski sempat diejek saat pertama kali menyematkan Bixby pada Galaxy S8, Samsung memastikan akan memperbaiki kemampuan dalam memahami bahasa.
Sebelumnya, Samsung diketahui baru saja mendirikan pusat riset baru. Sebuah pusat riset AI secara khusus dibentuk di bawah pusat riset itu untuk mencari peluang bisnis baru di bidang teknologi.
Selain Fluenty, Samsung sebelumnya juga baru saja mengakusisi Viv, sebuah perusahaan pembuat kecerdsaran suara berbasis suara besutan pendiri Siri, Dag Kittlaus.
Langkah Samsung di ranah kecerdasan buatan disebut menjadi salah satu strategi untuk menyematkan AI bukan hanya pada ponsel, tetapi juga di semua perangkat elektroniknya. Rival senegara LG ini kabarnya akan mewujudkan rencana tersebut pada 2020 nanti.
(evn)