Jakarta, CNN Indonesia --
Corporate Affairs Vice President Samsung Electronics Indonesia Lee Kang Hyun melihat peran penting Bangka sebagai produsen timbah bagi keberlangsungan bisnisnya.
Salama puluhan tahun, Samsung telah memanfaatkan timah dari wilayah Bangka untuk produk elektroniknya, terutama ponsel pintar. Meski tidak merinci berapa persen kandungan timah yang digunakan untuk memproduksi satu unit ponsel pintar, Lee mengatakan bahan baku ini menjadi salah satu komponen terpenting untuk perangkat ponsel Samsung.
Meski menjadi daerah penghasil timah terbesar, di sisi lain Bangka justru terjebak sebagai daerah miskin. Lee menyebut pihaknya merasa berkewajiban membangun kembali harapan masyarakat agar wilayahnya maju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Karena itu, kami merasa wajib ikut berkontribusi membangun Kabupaten Bangka untuk memberikan harapan bagi masa depan yang lebih balk,” ungkap Lee kepada
CNNIndonesia.com.
Perusahaan asal Korea Selatan ini merasa perlu merogoh kocek untuk kegiatan pertanggungjawaban sosial ketimbang untuk urusan
branding. Lee menuturukan pihaknya tak perlu lagi melakukan itu lantaran masyarakat sudah mengenal baik produk Samsung.
Lebih jauh ia mengklaim sejauh ini telah menguasai 51 persen pangsa pasar bosnis ponsel pintar di Indonesia. “Samsung sudah terkenal di dunia sebagai perusahaan elektronik, jadi kami engga usah branding lagi lah [...] Mengalihkan dana daripada untuk branding lebih baik langsung kepada masyarakat,” ucapnya.
Samsung sendiri merogoh kocek sebesar US$750 ribu untuk didonasikan kepada masyarakat dengan kerja sama oleh Habitat for Humanity. Nantinya bantuan akan digunakan untuk merevitalisasi 100 rumah, akses air bersih, sanitasi di Desa Penagan dan Desa Opas Indah.
(evn)