Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana akan meluncurkan satelit telekomunikasi khusus pemerintahan pada 2022. Satelit ini disebutkan Menteri Komunikasi, Rudiantara, akan memiliki kapasitas besar.
"Pada 2022 pemerintah akan meluncurkan satelit sendiri. Kapasitasnya mungkin akan lebih besar dari yang akan diluncurkan PSN pada 2021," kata Rudiantara dalam konferensi pers penandatanganan satelit milik Pasific Satelit Nusantara (PSN), di kawasan bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa (4/12).
Sebelumnya, PSN berencana untuk meluncurkan satelit PSN VII yang berkapasitas 100 Gbps pada 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Rudiantara menyebutkan bahwa satelit ini akan khusus digunakan untuk kepentingan pemerintah. Sebab, selama ini pemerintah masih menggunakan satelit yang disediakan pihak ketiga untuk kebutuhan pemerintahan.
"Selama ini pemerintah pakai satelit Telkom, satelit Indosat, satelit PSN, bahkan ada yang pakai satelit luar negeri," tambah Rudiantara.
Lebih lanjut, pria yang kerap disapa Chief RA ini menyebutkan kalau satelit tersebut tak akan berkompetisi dengan satelit yang dijalankan oleh swasta di Indonesia. Sebab memang hanya digunakan untuk kepentingan pemerintah.
Ketika disinggung soal kapasitas, Rudiantara menyebutkan masih menghitung-hitung soal tersebut dengan kementerian lainnya.
"Yang jelas kebutuhan kapasitasnya akan besar. Satelit saat ini paing besar kapasitasnya 130 Gbps. Kita masih menghitung."
Sebab, pemerintah masih perlu menghubungkan ribuan titik di nusantara yang membutuhkan koneksi internet.
"Kita masih punya PR (pekerjaan rumah) masalah koneksi di Indonesia," tandasnya.
Rudi lantas menjelaskan bahwa pemerintah perlu memberi koneksi bagi ratusan sekolah-sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan daerah, universitas, instansi polisi dan militer di seluruh Indonesia.
Masalahnya, proyek Palapa Ring yang menggelar kabel optik dari ujung barat ke timur Indoensia diakui tidak bisa menghubungkan seluruh pelosok Indoensia. Maka menurutnya, Indonesia perlu satelit untuk wilayah-wilayah yang tidak terjangkau fiber optik itu.
Ia bahkan menyebutkan bahwa nantinya ketika seluruh wilayah sudah terhubung, maka sekolah-sekolah bisa menggunakan internet untuk kegiatan belajar mengajarnya.
Tidak hanya untuk pelaksanaan ujian akhir nasional seperti yang saat ini dilakukan, tapi untuk kegiatan belajar mengajar dari awal hingga akhir.
"Saat ini kan ujian berbasis komputer itu hanya diujung kegiatan belajar mengajar saja. Nantinya murid-murid SD belajar pun kalau bisa pakai internet semua," tuturnya.
Pemerintah sendiri menyebut akan membuat tender untuk pengadaan satelit tersebut. Hanya saja, ia belum dapat mengungkap berapa satelit yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi pemerintah itu.
"Bisa satu dengan kapasitas sangat besar, bisa dua tapi masih dibicarakan," tandasnya.
(evn)