Jakarta, CNN Indonesia -- Dua dari lima orang di Indonesia setidaknya melakukan pembelanjaan
online setelah melihat barangnya di toko
offline. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan ShopBack Indonesia.
Survey itu menyebutkan kalau 42,2 persen wanita dan 40,7 presen pria pernah melihat barangnya langsung di toko
offline namun membeli barangnya secara
online.
“Jadi ternyata banyak orang yang menemukan barang bagus di toko
offline tapi mereka
nggak beli," kata Indra Yonathan, Country General Manager ShopBack Indonesia, saat ditemui di Wisma Agro, Jakarta, Selasa (12/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka belinya di toko
online, mungkin ya (karena) aneka diskon dan promosi di
e-commerce. Jadi ujung-ujungnya ya beli online,” lanjutnya.
Survei ShopBack sendiri melibatkan 1260 responden di Indonesia. Survei ini mengungkap mengenai kebiasaan belanja masyarakat Indonesia.
Kendati demikian, perilaku
windows shopping ini tidak berlaku untuk toko
offline. Artinya, orang yang melihat barang di toko
online tidak akan membelinya di retail
offline.
Berdasarkan preferensi
e-commerce, wanita lebih memilih untuk membeli produk fesyen di Shopee (12,6 persen), sementara pria suka memburu
gadget di Tokopedia (15,2 persen).
Sebelumnya, ShopBack Indonesia juga mengungkap bahwa pada Selasa (12/12) pukul 12.00,
traffic di platformnya sudah naik 2-3 kali lipat dibandingkan Harbolnas tahun sebelumnya.
Jika dibanding hari biasa pada pukul 00.00-12.00 WIB, kenaikan ShopBack ini mencapai 10 kali lipat.
Sementara itu, Achmad Alkatiri, Ketua Panitia Harbolnas 2017 tahun ini menargetkan kenaikan yang cukup signifikan dari
gross merchandise volume tahun lalu.
Targetnya, Harbolnas kali ini akan mencapai GMV sekitar Rp4 triliun karena hanya diadakan satu hari di 12-12.
"Tahun ini kita menargetkan 50 persen kenaikan GMV (
gross merchandise volume) dari tahun lalu. Tahun lalu sekitar Rp3,3 triliun. Tahun ini mungkin sekitar Rp4 triliun," kata Achmad.
(eks)