Jakarta, CNN Indonesia -- Opsi pembayaran yang sudah lebih dulu disedikan oleh Grab dan Gojek untuk pengguna, nampaknya belum menggugah Uber untuk melakukan hal serupa.
General Manager Uber, Chan Park menyebut pihaknya belum akan menyediakan opsi pembayaran nontunai untuk penggunanya di Indonesia. "Jika kami memiliki sesuatu untuk diumumkan, maka akan kami umumkan. Hari ini kami tidak ada pengumuman apapun (mengenai pembayaran nontunai)," ucapnya usai konferensi media di Jakarta, (13/12).
Hal itu seakan bertolak belakang dengan langkah Uber yang baru saja menggandeng startup Momo untuk menyediakan opsi pembayaran nontunai di Vietnam. Opsi pembayaran nontunai bagi pengguna Uber di Vietnam bisa dinikmati di perangkat Android mulai 2018.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih menempuh langkah serupa, Park menyebut pihaknya saat ini masih fokus menambah akses basis pengguna. "Kami sedang mengusahakan agar platform Uber bisa diakses oleh siapa pun. Jadi kami akan mencoba berbagai cara dan kesempatan untuk menambah akses pengguna di seluruh dunia," ucapnya.
Uber sendiri telah mencatat 5 miliar perjalanan di dunia sejak pertama kali berdiri hingga Mei 2017.
Opsi pembayaran nontunai yang saat ini disediakan Uber di Indonesia hanya sebatas bagi pengguna kartu kredit. Padahal, hanya 7 juta masyarakat Indonesia yang memiliki kartu kredit.
Di sisi lain, ekspansi Gojek dan Grab dalam menyediakan opsi pembayaran nontunai sudah kian massif lewat GoPay dan GrabPay. Bahkan, Gojek sudah memiliki rencana untuk merambah opsi pembayaran di luar ekosistemnya.
(evn)