Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat (AS) kini terang-terangan menyalahkan Korea Utara atas serangan ransomware yang melanda dunia pertengahan tahun ini. Hal ni disampaikan oleh tim penasihat Presiden AS bagian keamanan nasional, Tom Bossert.
"Serangan itu tersebar luas dan menyebabkan kerugian miliaran (dollar) dan ini merupakan tanggung jawab langsung Korea Utara," jelasnya seperti dikutip
Wall Street Journal.
Pemerintah AS sangat yakin kalau serangan ini dilakukan grup hacker Lazardus Group. Mereka dipercaya bekerja atas perintah pemerintah Korea Utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grup ini juga dianggap bertanggung jawab bertanggung jawab atas serangan terhadap Sony Pictures Entertainment pada 2014.
Kecurigaan ini didukung oleh sejumlah peneliti keamanan, salah satunya adalah Symantec. Pemerintah Inggris juga memiliki kesimpulan serupa, bahwa Korut bertanggung jawab dibalik serangan WannaCry.
Serangan ini menyerang setidaknya 300.000 komputer di 150 negara pada Mei lalu. Beberapa rumah sakit di Indonesia juga terkena dampak serangan ini.
Namun, para peneliti keamanan beranggapan kalau serangan ransomware ini hanya samaran dari serangan lain yang sebenarnya lebih berbahaya.
Serangan WannaCry dibangun dari kelemahan keamanan di
software Microsoft Windows. Temuan ini ditemukan oleh Agensi Keamanan Nasional AS (NSA). Mereka lantas membuat perangkat hacking untuk memanfaatkan kelemahan ini.
Saat hacker membobol NSA, alat peretasan ini diambil dan dipublikasikan daring oleh Shadow Brokers, kelompok
hacker misterius yang sering menyasar pemerintah AS.
(eks)