Gojek & Grab Kompak Ekspansi, Sasar Kamboja dan Filipina

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Selasa, 19 Des 2017 20:06 WIB
Gojek dan Grab mengumumkan rencana ekspansi layanan di dua negara berbeda di Asia Tenggara jelang akhir tahun 2017.
Jelang akhir 2017, Grab dan Gojek mengumukan rencana ekspansi ke negara di Asia Tenggara. (dok. CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan penyedia transportasi berbasis aplikasi, Grab dan Gojek kompak melakukan ekspansi ke dua negara di Asia Tenggara. Grab diketahui berencana melebarkan sayapnya ke Kamboja, sementara Gojek membidik Filipina.

Kedua perusahaan ini mengumumkan ekspansi layanan mereka hanya berselang dua pekan jelang penghujung tahun 2017.

Kamboja akan menjadi negara kedelapan bagi Grab menyediakan layannya, sementara Phnom Penh akan menjadi kota ke-156 'pendaratan' mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk ekspansi bisnisnya kali ini, Grab diketahui telah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Transportasi setempat. Dalam kesepahaman tersebut, Grab diketahui menyanggupi perintaan untuk membagi data lalu lintas pergerakan kota dan identifikasi titik kemacetan.

Sun Chanthol, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi mengatakan bahwa data tersebut akan memungkinkan Kamboja melakukan pengelolaan lalu lintas yang lebih efisien bagi pengguna transportasi umum.

Selain di Kamboja, sebenarnya Grab telah lebih dulu berbagi data anonimisasi lalu lintas dengan Bank Dunia untuk lebih memahami pola perjalanan dan puncak kemacetan.

Kehadiran Grab di Kamboja sebenarnya hanya berselang tiga bulan setelah Uber menyediakan layanan serupa di sana.

Sementara itu, Gojek juga mengungkap langkah serupa Grab. Bedanya, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim ini berencana menyambangi Filipina di awal 2018. Dilaporkan Reuters, Gojek kabarnya juga berecana melakukan ekspansi selain di Filipina.

"Hampir semua negara Asia Tenggara berada di radar kami selama tiga, enam sampai 12 bulan ke depan. Filipina akan menjadi yang pertama, hanya untuk mengetahui bagaimana segala sesuatunya berjalan," kata Ajey Gore Group CTO di Gojek pada Reuters.

Besar kemungkinan Gojek juga melirik Vietnam, Kamboja, Myanmar, hingga Timor Leste yang memiliki catat masalah lalu lintas serupa dengan Indonesia. Bukan hanya menyediakan layanan, Gojek kabarnya juga fokus memperluas akses layanan Gopay di tahun 2018. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER