Google Bantah Sebar Polling 'Hapus Video Ustaz Abdul Somad'

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2017 16:48 WIB
Kemunculan situs yang mengatasnamakan Gooogle Polling menuai reaksi dari raksasa teknologi Google yang memastikan hal itu tidak benar.
Ilustrasi: Google Bantah sebar polling 'Hapus Video Ustaz Abdul Somad'. (dok. REUTERS/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan tindakan persekusi yang dilakukan sejumlah organisasi kemasyarakatan di Bali terhadap penceramah agama Ustaz Abdul Somad beberapa waktu lalu kembali menuai perhatian. Kali ini, sebuah polling online yang mengatasnamakan Google untuk menghapus video ceramah Ustaz Abdul Somad di YouTube.

Polling yang beralamat di googlepolling.gdn itu mengungkapkan alasan dibuatnya jajak pendapat karena banyaknya laporan yang mengatakan bahwa video tayangan ceramah Ustaz Abdul Somad diduga ada muatan kebencian.

"Oleh karena itu, kami melaksanakan polling ini untuk mengetahui respon audiense di Indonesia," demikian bunyi keterangannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari total 3.303 suara, sebanyak 2.000 suara atau sekitar dua pertiga responden menyatakan tidak setuju penghapusan ceramah Ustaz Abdul Somad di YouTube. Sisanya, sebesar 1.303 suara mengatakan setuju.

Sekitar 807 komentar disampaikan oleh netizen yang sekaligus mengkritik alasan jajak pendapat untuk menghapus video tersebut.

Namun, dari pantauan CNNIndonesia.com situs polling tersebut sepintas terlihat seperti jajak pendapat sungguhan. Ketika diakses pada Rabu (20/12) pagi, halaman utama tertulis Google Polling dan berubah menjadi Go-Polling ketika diakses pada pukul 16.00 WIB.

Google membantah buat polling

Menanggapi keanehan pada laman utama situs Google Polling, perwakilan Google Indonesia memastikan bahwa situs tersebut hoaks.

"Layanan resmi untuk membuat survei baru sendiri atau bersamaan dari Google yang dapat diakses pengguna Gmail bernama Google Formulir, bukan Google Polling," tulis perwakilan Google Indonesia dalam keterangan resmi kepada CNNIndonesia.com.

Pembuat jajak pendapat bisa menganalisis hasil polling dan mengumpulkan tanggapan responden dalam format Speedsheet. Selain mengumpulkan jawaban setuju atau tidak setuju, pembuat polling juga bisa melengkapinya dengan menggunakan foto sebagai pendukung polling. (evn/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER