Jakarta, CNN Indonesia -- Liburan akhir tahun antara hari Natal dan Tahun Baru sering menjadi momen untuk berbelanja, termasuk ponsel pintar. Dalam satu analisis, iPhone tercatat sebagai yang terlaris ketimbang ponsel dari vendor lain.
Predikat paling laris itu diketahui dari perangkat baru yang diaktifkan selama musim liburan itu. Flurry Analytics, mencatat 44 persen total ponsel baru berasal dari iPhone.
Samsung, sebagai penguasa pasar ponsel cerdas di seluruh dunia saat ini, hanya meraup 26 persen. Angka yang diperoleh Samsung itu naik 5 persen dari perolehan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping dua raksasa tadi, Huawei, Xiaomi, Motorola, LG, Oppo, dan Vivo, secara beruntun jadi pilihan pembeli di musim liburan akhir tahun ini. Hanya saja perolehan mereka terbilang kecil, masing-masing hanya 5 persen ke bawah.
Bertambahnya tiga model baru yakni iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X merupakan salah satu pendorong iPhone kembali jadi pilihan utama masyarakat. Namun model lawas iPhone ternyata tetap dilirik sebagian orang.
"Di samping peluncuran iPhone 8, 8 Plus, dan X -yang jumlahnya hampir sepertiga total pengaktifan baru masa liburan ini- penjualan model lawas iPhone masih kuat," tulis Flurry dalam blog mereka.
iPhone X, yang tercanggih dari semua iPhone yang ada saat ini, menduduki peringkat ketiga yang paling laris sebesar 14,7 persen. Model itu kalah dari iPhone 7 dan iPhone 6 yang masing-masing membukukan 15,1 persen dan 14,9 persen.
Flurry menduga masih larisnya iPhone 6 menandakan masih banyak konsumen yang menganggap harga sebagai faktor pertimbangan utama. Patut diketahui, iPhone 6 adalah model iPhone paling lawas yang masih Apple jual di pasar.
Vivo Masuk DaftarCatatan penting lain dari Flurry adalah untuk pertama kalinya Vivo masuk ke dalam daftar ponsel paling banyak diaktifkan di musim liburan akhir tahun.
Flurry menilai penjualan yang kuat di India dan China mendongkrak profil mereka di pasar.
Sementara itu, ponsel buatan Google yakni Pixel 2, Pixel 2 XL, Pixel, dan Pixel XL, lagi-lagi tak masuk ke dalam daftar Flurry. Sama seperti tahun lalu, minimnya model ponsel dan perhatian publik jadi penyebab ponsel Google belum jadi pilihan utama mayoritas konsumen.
Flurry melakukan penghitungan penjualan ponsel sejak sepekan sebelum Natal. Mereka melakukan penghitungan melalui jumlah ponsel baru yang diaktifkan.
(asa)