Jakarta, CNN Indonesia -- Popularitas bitcoin sebagai aset digital sedang melambung tinggi. Nilai tukarnya pun paling besar ketimbang aset digital lain. Akan tetapi, nilai bitcoin sebagai aset ada kemungkinan dilampaui oleh aktiva digital lainnya.
CEO Bitcoin.co.id Oscar Darmawan tak menampik kemungkinan nilai bitcoin bakal turun suatu waktu. Sebagai komoditas, Oscar melihat nilai yang terkoreksi tidak dapat dihindari.
Seperti diketahui, bitcoin bukanlah satu-satunya aset digital yang beredar di dunia. Namun bitcoin adalah teknologi pertama yang memanfaatkan teknologi
blockchain yang dibuat pada 2009 silam. Bitcoin memiliki fungsi beragam mulai dari alat
settlement, alat penyimpanan, dan transfer instan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, fungsi itu tak terlalu istimewa ketimbang aset digital lain seperti misalnya Ethereum dan Ripple. Alasannya sederhana karena teknologi kedua aset digital itu lebih canggih ketimbang Bitcoin.
"Bitcoin masih berkembang
blockchain-nya tapi agak
slow dibandingkan teknologi aset digital lain. Jadi ada kemungkinan teknologi aset digital lain akan bisa melewati bitcoin," terang Oscar saat ditemui
CNNIndonesia.com di kantornya di bilangan Kuningan, Kamis (4/1).
Oscar memberi contoh Ethereum sebagai aset digital yang kecanggihannya paling mutakhir. Melalui satu keping Ethereum, seseorang tak hanya bisa menyimpan nilai uang tapi juga membangun piranti lunak. Alhasil, piranti lunak itu bisa berjalan sendiri tanpa ada server lain karena dia menumpang di atas server
blockhchain Ethereum tersebut.
"Contohnya ada
game namanya CryptoKitties. Jadi ada orang bikin
game tanpa
server," imbuhnya.
Cara main CryptoKitties sederhananya seperti Tamagochi yang pernah populer dahulu kala. Dengan teknologi
blockchain, setiap kucing yang 'berkeliaran' di game tersebut bersifat unik, tak ada duanya, tak bisa ditiru, dibawa lari, atau dihancurkan. Kucing di CryptoKitties juga bisa dikoleksi dan diperjualbelikan dengan Bitcoin, Ethereum, dan sejenisnya.
Contoh tersebut yang membuat Oscar mengamini kemungkinan nilai Bitcoin sewaktu-waktu akan terlampaui oleh aset digital yang lebih canggih seperti Ethereum, meskipun saat ini kapitalisasi pasar Bitcoin jauh lebih besar ketimbang yang lain.
"Namanya teknologi, generasi tua akan selalu dikalahkan generasi muda apabila teknologinya tidak berkembang." ujarnya.
(age)