Jakarta, CNN Indonesia -- Lama diketahui bergelut dengan kesulitan finansial, perusahaan fotografi Kodak menyiapkan kejutan. Pada akhir Januari ini, Kodak dikabarkan akan meluncurkan aset digitalnya sendiri yang menyerupai Bitcoin.
Perusahaan legendaris asal Amerika Serikat itu berniat memakai KodakCoin sebagai nama aset digital mereka. Peluncuran koin perdana (
initial coin offering/ICO) mereka akan jatuh pada 31 Januari.
KodakCoin bakal membuka jalan bisnis baru Kodak. Dengan koin digital itu, mereka berniat membangun ekosistem untuk fotografer baik itu penerbitan foto maupun pembayaran royaltinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara kerjanya sederhana. Fotografer harus mengakses portal KodakOne untuk memasukkan karya foto mereka. Selanjutnya fotografer tinggal menunggu royalti masuk ke rekening masing-masing, sebab teknologi blockchain yang menjadi tulang punggung aset digital dapat melacak hak kepemilikan dan pembayaran royalti dari setiap foto.
"Bagi banyak orang di industri teknologi,
blockchain dan mata uang digital adalah barang seksi, tapi bagi fotografer yang sejak dulu berusaha mengendalikan pemakaian karya mereka, ini adalah kunci untuk memecahkan masalah mereka," tutur CEO Kodak Jeff Clarke seperti dikutip dari laman
The Register, Rabu (10/1).
KodakCoin sejatinya tak bisa dipakai di luar ekosistem Kodak. Jika ingin menikmati uang yang didapat dari KodakCoin, fotografer harus menukarkaknnya ke tempat penukaran aset digital yang kini sudah menjamur di berbagai tempat.
"Teknologi ini memungkinkan komunitas fotografi lebih mudah dan inovatif melakukan itu semua," imbuh Clarke.
Kodak adalah perusahaan yang hidupnya sudah di ujung tanduk. Berjaya sebagai produsen pemasok alat-alat fotografi, terjunnya Kodak ke dunia aset digital adalah langkah terbaru mereka menyelamatkan diri di era digital. Pada kuartal akhir tahun Kodak masih mengalami kerugian hingga US$54 juta.
Beruntung bagi Kodak, rencana penerbitan koin digital mereka mendapat sambutan baik dari lantai bursa. Harga saham mereka dikabarkan melonjak 119 persen menjadi US$6,8 di perdagangan kemarin (9/1).
(evn)