Teknologi Mobil Otonom Hyundai Dianggap Lebih Sederhana

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jan 2018 13:39 WIB
Hyundai mengembangkan mobil otonom level empat yang dianggap lebih mudah diaplikasikan. Implementasi teknologi ini juga dianggap lebih murah.
Hyundai akan pamerkan teknologi mobil otonom mereka (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CNN Indonesia -- Divisi pembuat suku cadang Hyundai akan mengenalkan teknologi khusus untuk mencegah kecelakaan saat orang tertidur di balik kemudi. Teknologi tersebut diberi nama Departed Driver Rescue & Exit Maneuver (DDREM).

DDREM menggunakan kamera inframerah untuk memantau dan menganalisis gerakan wajah serta mata untuk memeriksa tanda- tanda kantuk dari pengemudi.

Sistem ini juga akan bekerja memberi bantuan ke pengemudi untuk menentukan apakah telah melayang keluar dari jalur, atau bahkan mobil telah membuat gerakan tak menentu sebagai penyebab kecelakaan lantaran pengemudi mengantuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, secara otomatis sistem akan otomatis mengubah transisi kendaraan ke mode mengemudi otomatis level 4. Mobil pun akan mencari lokasi aman untuk menepi dan berhenti.

Kemampuan mobil untuk menyetir secara otonom memiliki beberapa tingkatan. Tingkatan ini dibedakan sampai lima level. Dan pada mode otonom level empat, kegiatan mengemudi dapat sepenuhnya diserahkan ke mobil untuk diantar ke tempat tujuan.

Tak rumit

Implementasi sistem ini dianggap tidak serumit mobil otonom lain. Sebab, sistem ini bisa diimplementasikan dengan memanfaatkan perangkat keras yang sudah dipakai di kebanyakan kendaraan baru.

Teknologi itu misalnya, sistem kemudi tenaga listrik, kamera, sensor radar, dan unit GPS. Mobil cuma perlu menambah kamera inframerah agar bisa mengimplementasi teknologi ini.  

Oleh karenanya, teknologi ini dianggap lebih terjangkau dan tidak serumit sistem otonom yang saat ini tengah ramai dikembangkan. Pabrikan asal Korea Selatan ini mengatakan teknologi ini bisa siap pada 2022.

Tapi kelemahan teknologi ini adalah kemampuannya yang hanya bisa diimplementasikan untuk mengemudi otomatis dalam jarak dekat, kurang dari 1,6 meter. 

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Pengembangan Kendaraan Otonom Hyundai Mobis Amerika Utara David Agnew, mengatakan pihaknya yakin dapat menghidupkan teknologi otonom level empat lebih cepat di mobil penumpang, demikian dikutip Carsscoops.

Menyetir dalam keadaan mengantuk, telah menyebabkan sedikitnya 7.000 kematian akibat kecelakaan di Amerika Serikat. Berdasarkan laporan Yayasan AAA untuk Keselamatan Lalu Lintas, jika di persentase lebih dari 20% orang tewas lantaran mengemudi saat mengantuk.

Teknologi ini rencananya akan dipamerkan di gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2018 yang akan diselenggarakan di Las Vegas, Amerika Serikat. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER