Jakarta, CNN Indonesia -- Bukalapak masih belum mengeluarkan pernyataan resmi soal status
unicorn perusahaannya. Meski demikian, CEO Bukalapak Achmad Zaky, sudah mengamini kalau Bukalapak memang telah berada di fase tersebut.
"Kalau ditanya sudah
unicorn atau belum sih,
alhamdulillah sudah," ucapnya dalam konferensi pers dalam perayaan ulang tahun ke-8 Bukalapak di bilangan Kuningan, Jakarta, Rabu (10/1).
Unicorn sendiri adalah istilah yang diberikan kepada startup digital yang sudah memiliki kapitalisasi pasar (
market capital) minimal US$1 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi, saat ditanyai wartawan mengenai detil dari predikat
unicorn yang disandangnya itu, ia masih enggan berbicara banyak.
Rasa enggan Zaky bercerita lebih jauh soal status
unicorn berasal dari permintaan sang investor. Ia berkata pihak investor belum mau hal itu dibuka ke publik.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2004 itu merasa status
unicorn tak terlalu penting untuk saat ini. Ia menganggap
unicorn sebagai satu titik perjalanan menuju mimpinya yang lebih besar.
Dalam kesempatan yang sama, Zaky memamerkan kinerja Bukalapak selama 2017 yang makin kinclong. Untuk transaksi misalnya, Bukalapak mengklaim tumbuh 3-4 kali dibanding tahun sebelumnya.
Selain itu, pengguna aktif bulanan Bukalapak pun disebut menyentuh 35 juta dengan jumlah pelapak mencapai 2,2 juta.
"Artinya 30 persen netizen di Tanah Air mengakses Bukalapak dalam sebulan," pungkasnya.
Gojek, Tokopedia, dan Traveloka sudah lebih dulu meraih predikat unicorn di Tanah Air. Dengan klaim Zaky, Bukalapak menjadi
unicorn keempat.
(eks)