Intel Janji Selesaikan Masalah Meltdown dan Spectre Bulan Ini

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 11 Jan 2018 17:57 WIB
Intel menjanjikan tambalan untuk bug Meltdown dan Spectre akan dikirim u ntuk 90 persen perangkat minggu ini. Sisanya akan dikirim di akhir Januari.
Intel janjikan akan beri tambalan untuk menyelesaikan masalah kecacatan chipset yang menyebabkan kerentanan kemanan lewat bug Meltdown dan Spectre (AFP PHOTO / REMY GABALDA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Intel menyatakan akan menyediakan perbaikan bug Meltdown dan Spectre dalam seminggu ke depan. Perbaikan ini akan meluncur untuk 90 persen prosesor yang diproduksi Intel dalam lima tahun belakangan.

Sementara sisanya akan mendapat pembaruan pada akhir Januari. Namun, Intel tak menjelaskan bagaimana nasib cip yang sudah diproduksi lebih dari lima tahun.

Hal ini disampaikan CEO Intel, Brian Krzanich di panggung CES 2018, Senin (8/1). Krzanich juga menampik adanya pengguna yang menjadi korban kerentanan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyebutkan tidak ada tanda-tanda seorangpun telah mencuri data karena kerentanan yang disebabkan kecacatan cip dan chipset-nya.

Krzanich mengatakan bahwa Meltdown dan Spectre bisa dimitigasi dengan perbaikan software dan firmware yang diberiikan perusahaan perangkat.

Sementara sebagian peneliti meyakini bahwa dua bug itu menyebabkan kecacatan permanen. Kecacatan yang hanya bisa diperbaiki jika Intel menarik semua cip miliknya.

Merespon Intel, perusahaan seperti Apple dan Microsoft telah merilis perbaikan melalui pembaruan software.

Masalah keamanan ini dipublikasikan pekan oleh tim keamanan Google Project Zero dan beberapa peneliti lainnya.

Krzanich lalu meminta kolaborasi luar biasa untuk mengatasi masalah yang disebutnya sebagai masalah “seluruh industri” itu.

Di sisi lain, Krzanich menjadi sorotan karena ketahuan menjual sahamnya di Intel senilai Rp523miliar (US$39 juta) akhir November lalu.

Hal ini dilakukan beberapa bulan sebelum masalah Meltdown dan Spectre diketahui publik. Padahal Intel mengatakan telah mengetahui masalah itu sejak Juni namun tidak mengungkapnya.

Oleh karena itu, Krzanich bisa dituntut jika dia terbukti memanfaatkan informasi internal perusahaan untuk keuntungan pribadi, demikian dilaporkan LA Times. (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER