Jakarta, CNN Indonesia -- Aliansi Tolak Kezhaliman (ATK) Facebook menduga ada kaitan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang baru terbentuk terlibat dalam pemblokiran sejumlah akun gerakan umat Islam di Facebook.
Mereka curiga ada koordinasi antara pemerintah dan BSSN untuk menutup akun-akun mereka di Facebook.
"Kaitannya dengan BSSN itu, berkoordinasi dengan pemerintah. Apakah kita curigai di sini, apakah ada koordinasi, sehingga akun kita ditutup," ujar Eggi Sudjana dari tim pembela aliansi di gedung Capital Place, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eggi adalah salah satu perwakilan unjuk rasa yang memasuki gedung Capital Place untuk menemui perwakilan Facebook di kantornya. Ia melenggang masuk bersama Juru Bicara Forum Ulama Islam (FUI) Bernard Abdul Jabar dan Kapolres Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin.
Beberapa menit memasuki gedung, Eggi dan rombongan kemudian keluar tanpa membawa hasil. Ia berkata tak ada satu pun perwakilan Facebook berada di tempat.
Sesaat sebelumnya, Ketua Umum Presidium Alumni 212 Slamet Maarif menduga ada keterlibatan rezim penguasa di balik pemblokiran sejumlah akun mereka di Facebook. Dugaan itu muncul karena Slamet merasa pemblokiran massal kerap terjadi sebelum acara besar yang mereka gelar terlaksana.
Slamet menuturkan pemblokiran massal di Facebook pertama terjadi sebelum Aksi Bela Islam 212. Sementara pemblokiran massal kedua ia sebut terjadi jelang reuni Aksi Bela Islam 212 yang belum lama terjadi.
"Saya berpendapat, berpikir, bahwa ada sekelompok orang yang tidak suka dengan bersatunya umat Islam di Indonesia sehingga sarang bersatunya umat dipangkas terlebih dahulu," tukas Slamet.
Ketika dihubungi CNNIndonesia.com melalui telepon dan WhatsApp, Juru Bicara BSSN Anton Setiyawan membantah tudingan tersebut.
"Kami tidak melakukan pemblokiran terhadap akun medsos mana pun," katanya.
(age/asa)