Jakarta, CNN Indonesia -- Kemenperin berharap nantinya industri kecil dan menengah (IKM) bisa memanfaatkan pembayaran elektronik menggunakan QR
code. Bahkan Kemenperin sendiri tengah menyiapkan sistem pembayaran tersebut.
“Ke depannya kita mau IKM itu pembayarannya secara
e-payment menggunakan QR
code. Kita lagi kerjasama dengan MasterCard dan BNI,” ungkap Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian, usai Kick Off Roadshop Kampus Shoppee di Metropole, Selasa (16/1).
Namun Gati mengakui bahwa IKM Indonesia masih memiliki tiga masalah utama yang harus dikerjakan bersama-sama. Tiga masalah itu berkutat di pemasaran, permodalan, dan bahan baku produksi IKM.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Mereka hanya punya dua cara untuk memasarkan dulu, melalui offline dengan pameran di dalam maupun luar negeri. Tetapi kalau sudah ada produknya di marketplace 'kan lebih mudah pemasarannya dan lebih murah,” papar Gati.
Untuk masalah pengumpulan modal, program
e-Smart IKM yang diluncurkan Kemenperin memungkinkan empat masalah pengumpulan modal. Keempatnya antara lain memanfaatkan P2P
lending,
crowdfunding,
fintech dan KUR.
Sementara untuk mengatasi masalah bahan baku atau material, Gati menjelaskan bahwa Kemenperin sudah membangun BUMN untuk menjadi penyedia bahan baku.
Salah satu material Center telah dibangun di Semarang sebab kota ini dinilai pas menjadi pusat industri batik berkat lokasinya yang dekat dengan sentra industri seperti Pekalongan, Pemalang, dan Solo.
"Karena IKM tidak bisa membeli barang dalam jumlah banyak. Mereka jualan baju saja, paling banyak beli bahan 30 meter. Bisa tidak dipabrikasi 30 meter? Kan tidak bisa. Maka dari itu mereka harus datang ke
material center," tutupnya.
Di sisi lain, teknologi pembayaran melalui QR
code sejatinya telah disediakan oleh beberapa perusahaan
fintech. Salah satunya adalah Dimo.
Dimo menyediakan teknologi ini untuk pihak ketiga seperti layanan
e-wallet perbankan dan
e-commerce. Metode pembayaran ini juga digunakan oleh Uangku dan Tcash.
Belakangan Gopay, pembayaran elektronik milik Gojek, juga telah menguji coba sistem pembayaran yang sama. Tapi, jenis pembayaran ini dipaksa ditangguhkan oleh Bank Indonesia untuk sementara waktu.
(eks)