Jakarta, CNN Indonesia -- Teknologi kecerdasan buatan (AI) belakangan kian menunjukkan kemampuannya melampaui kemampuan manusia. Hal itu terungkap dalam sebuah tes membaca dan pemahaman yang dilakukan oleh Universitas Stanford, California, AS.
Dalam tes tersebut, manusia harus menghadapi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Alibaba, raksasa teknologi asal China.
Secara mengejutkan, AI justru mampu melampaui catatan kecerdasan manusia. Teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh
Institute of Data Science of Technologies, model AI milik Alibaba mampu mencatatkan skor akhir 82,44 lebih tinggi dari skor manusia yang 'hanya' 82.304.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada lebih dari 100 ribu pertanyaan yang dibuat dalam sebuah kuis yang harus dijawal oleh model kerdasan buatan dan manusia. Sekitar 500 artikel Wikipedia juga disertakan dalam tes tersebut.
Tes ini bertujuan untuk menguji kemampuan mesin dalam memproses informasi sebelum memberikan jawaban yang tepat dan dikenal sebagai salah satu alat pengukur pembacaan mesin yang paling dapat diandalkan di dunia.
Kepala ilmuwan untuk pemrosesan bahasa alami di Institute of Data Science of Technologies, yang membuat model AI tersebut menyatakan mesin cerdas tersebut sudah mampu menjawab pertanyaan yang memiliki jawaban pasti.
"Dengan hasil tes ini, pertanyaan objektif seperti penyebab hujan sudah dapat dijawab menggunakan mesin," ujar Luo, seperti dilaporkan
Bloomberg.
Bukan hanya AI milik Alibaba, selang sehari mesin AI milik Microsoft juga menelurkan skor akhir 82.650.
Luo juga mengungkap manfaat lain teknologi kecerdasan buatan yang berpotensi merambah ke aspek kehidupan lain.
"Tenaga manusia yang biasanya digunakan untuk aplikasi layanan pelanggan, tutorial museum dan respons berbasis online untuk pertanyaan medis pasien kini sudah dapat dikurangi menggunakan model AI dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya," tegas Luo.
Alibaba menjadi salah satu pesaing Tencent Holdings Ltd. dan Baidu Inc. dalam hal pengembangan AI yang dapat meraih umpan media sosial, menargetkan iklan dan layanan serta membantu mobil untuk menyetir dirinya sendiri tanpa pengemudi.
(evn/sat)