Jakarta, CNN Indonesia -- Asus menilai kompetisi ponsel cerdas di Indonesia akan makin ketat di 2018 ini. Produsen asal Taiwan itu memperkirakan Xiaomi sebagai kompetitor yang paling tangguh di tahun baru.
"Saya pikir Xiaomi, mereka punya kecepatan yang bagus untuk menembus pasar," ucap Galip Fu, Marketing Manager Asus Indonesia, kepada
CNNIndonesia.com di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/1).
Selain kemampuannya menembus pasar, Galip melihat produk buatan Xiaomi punya bekal yang berbahaya yakni kombinasi antara spesifikasi yang cukup tinggi dengan harga yang terjangkau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya Xiaomi, Galip juga mewaspadai persaingan dari Oppo dan Vivo. Pasalnya duo vendor asal China yang relatif kian digemari oleh masyarakat Indonesia.
Kendati demikian, Galip tak berkecil hati. Ia percaya produk Asus dapat bertahan dari persaingan keras pasar ponsel cerdas.
Pada kesempatan yang sama, Galip memastikan sejumlah model baru seri ZenFone akan muncul tahun ini, tepatnya mulai di ajang Mobile World Congress 2018 di Barcelona nanti.
Secara spesifikasi, Galip memberi indikasi bahwa produk mereka berikutnya akan tampil lebih sederhana namun lebih bertenaga dengan daya baterai yang besar.
Daya baterai menjadi penting menurut Galip karena semua kinerja ponsel akan menjadi sia-sia tanpa dukungan daya baterai yang kuat. Sementara spesifikasi yang juga bakal jadi fokus di model ZenFone berikutnya adalah prosesor dan kamera selfie.
"Pokoknya di 2018 investasi kami akan lebih banyak ke performa," imbuh Galip.
Laporan kuartal III 2017 dari pusat riset IDC menunjukkan kinerja Asus kurang baik ketimbang para kompetitor. IDC Indonesia mencatat Asus bahkan terlempar dari daftar lima besar pemasok ponsel cerdas terbesar di dalam negeri pada periode tersebut.
Asus yang sebelumnya menghuni posisi ketiga dengan pangsa pasar 11 persen di Q1 lalu, turun menjadi 7 persen di Q2 2017, di kuartal berikutnya harus terdepak dari daftar lima besar.
Berbanding terbalik dengan Asus, kompetitor yang disebut oleh Galip benar-benar menjadi ancaman karena berhasil menyalip mereka di daftar pemasok ponsel terbesar. Xiaomi misalnya kembali menempati posisi kelima di catatan Q3 2017 dengan porsi pasokan 3 persen di pasar. Sementara Vivo berhasil menyusup ke peringkat keempat dengan 8 persen dan Oppo di posisi kedua pasar dengan 25 persen.
(evn)