Jakarta, CNN Indonesia -- Xiaomi, pabrikan ponsel cerdas asal China, berupaya keras memenuhi permintaan konsumen di sejumlah produk. Mereka mengklaim hal itu berdasarkan penjualan kilat
(flash sale) di e-commerce yang selalu habis dalam sekejap.
Steven Shi, Presiden Xiaomi untuk kawasan Asia Tenggara dan Oceania, mengaku kesulitan menentukan jumlah unit ponsel yang harus dijual di flash sale.
"Ada gap antara
demand dengan suplai kita," kata Steven di Jakarta, Rabu (21/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Steven menolak menyebut jumlah unit Xiaomi yang terjual di
flash sale. Namun ia mengindikasikan jumlahnya jauh di atas 10.000 unit.
"Kalau cuma segitu (10.000 unit) kalian enggak akan sempat melihatnya," ujarnya.
Primadona dari
flash sale Xiaomi adalah Redmi 5A. Model inilah yang menurut Steven yang berhasil menyita perhatian konsumen di flash sale mereka.
Setiap flash sale dilakukan, Steve mengklaim waktu yang dibutuhkan untuk ludes hanya dalam kisaran detik. Terakhir catatan waktu ludes mereka di
flash sale adalah 90 detik dan itu bukan rekor tercepatnya.
"Ketika internet sedang lambat sulit sekali mendapatkannya," imbuh Steven.
Redmi 5A adalah salah satu model Xiaomi paling laris di pasaran saat ini. Sejak rilis pada Desember 2017, model tersebut jadi salah satu model ponsel cerdas yang paling banyak dicari. Saking tingginya antusias pembeli terhadap model ini, pernah ada insiden salah pesan ketika sejumlah pelanggan di Lazada yang keliru memesan kaca antigores
(tempered glass) Redmi Note 5A alih-alih ponsel Redmi 5A.
PT Erajaya Swasembada Tbk (Erajaya) selaku distributor resmi Xiaomi di Indonesia membenarkan hal itu.
"Saat ini Redmi 5A," kata Director of Marketing & Communications Erajaya, Djatmiko Wardoyo ketika ditanya soal model Xiaomi terlaris.
Guna memenuhi permintaan yang tinggi, Steven mengatakan pihaknya berusaha menggenjot pabrik agar terus berproduksi selama 24 jam.
(evn)