Jakarta, CNN Indonesia -- Motor skutik sangat digemari masyarakat Indonesia, terbukti penjualannya mendominasi pasar sepeda motor nasional. Pilihan berkendara masyarakat terhadap skutik tak lepas dari kenyamanannya untuk menempuh perjalanan jarak jauh.
Kendati demikian, dalam menjalankan 'tugasnya', skutik butuh perawatan secara khusus terutama pada bagian
continuously variable transmission (CVT). Di dalam CVT salah satu komponen penting dan digunakan sebagai penggerak motor matik skuter matik, layaknya rantai pada sepeda motor bertransmisi manual, yaitu
vanbelt atau disebut
v-belt.
Posisinya yang berada di dalam dan tersembunyi terkadang membuat pemilik kendaraan merasa malas untuk melakukan pengecekan bahkan ke bengkel sekalipun. Padahal bila lama dibiarkan, vanbelt dikhawatirkan putus dalam perjalanan. Sebab
vanbelt punya masa usia pakai. Pemilik skutik sebenarnya dapat mengenali gejala bahwa komponen itu harus diganti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepala Bengkel AHASS Pulo Gebang Yanu Suprapto, poin pertama adalah adanya getaran yang berlebih saat motor dikendarai.
"Pas awal dijalanin pasti bakal terasa getar ya," kata Yanu kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (10/3).
Ia menambahkan saat yang tepat mengganti
vanbelt ketika permukaan komponen tersebut sudah mulai mengalami keratakan. Rata-rata skuter matik dianjurkan mengganti
vanbelt setiap menempuh 20 ribu km perjalanan.
Yanu juga menjelaskan, selain
vanbelt ada komponen vital lain yang harus dicek secara rutin, yaitu
roller. Komponen berbentuk bundar itu potensi rusak ketika usianya sudah usang. Dan kerusakan pada keduanya,
dikatakan Yanu memiliki ciri khas yang sama.
Untuk
roller, Ia menyarankan agar pemilik mengganti komponen itu setiap menempuh 12 ribu km perjalanan. "Mau
vanbelt atau
roller rusak sama gejalanya, pasti sama-sama getar," ucap Yanu meyakini.
Sesuai dengan anjuran bengkel, kedua komponen itu mempunyai masa pakai. Namun, jika melihat kekuatan kedua komponen tersebut,
roller lebih cepat rusak ketimbang
vanbelt.
"Kebanyakan pertama rusak itu
roller duluan yang aus. Soalnya
roller juga yang gerakin
vanbelt.
Roller 12 km saja udah peyang, tapi itu juga tergantung cara pemakaian," tegas dia.
Untuk menghindari kedua komponen itu rusak di jalan, Yanu menganjurkan kepada para pemilik skutik agar rutin melakukan servis.
"Ya CVT harus dibersihkan. Di dalam CVT ada
vanbelt, rumah
roller, kampas kopling ganda dan mangkok kopling. Itu semua bagian dari CVT," ucap dia.
Pengecekan secara rutin untuk mengetahui kondisi vanbelt dan roller sebelum masa pakainya habis.
"Takutnya keadaan
vanbelt sudah retak atau
roller sudah peyang. Kan kita tidak pernah tahu karena komponen ada di dalam CVT," tutup Yanu.
(mik)