Hawking Sempat Sebut Dirinya Tak Takut Mati

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 18:18 WIB
Semasa hidupnya, ahli fisika dan kosmologi Steven Hawking sempat mengungkapkan bahwa dirinya tidak takut menghadapi kematian.
Semasa hidupnya, Steven Hawking sempat menyebut ia tak takut menghadapi kematian. (Foto: AFP PHOTO / ANDREW COWIE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meninggalnya ahli fisika dan kosmologi, Stephen Hawking di kediaman pribadinya di Cambridge, Inggris pada Rabu (14/3) dini hari menyisakan pertanyaan. Salah satunya mengenai sosok yang kerap menyatakan sikapnya yang tak takut akan kematian hingga menghembuskan nafas terakhir di usia 76 tahun.

Dokter sejak lama memprediksi Hawking tak akan bertahan hidup lama. Ia diprediksi hanya mampu bertahan hidup hingga usia maksimal 50 tahun.

Semasa hidupnya, ia pernah menjelaskan bahwa dirinya tak pernah takut menghadapi kematian. "Saya sudah hidup dengan prospek akan mati muda di usia paling tidak 49 tahun," imbuhnya saat diwawancarai The Guardian pada 2011 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak takut akan kematian, tetapi saya juga tidak ingin cepat-cepat meninggal. Saya punya banyak hal yang ingin saya lakukan dulu."

Hawking yang semasa hidupnya sempat menjabat sebagai direktur riset di Centre of Theorotical Cosmology di University Cambridge ini menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk melakukan penelitian mengenai alam semesta. Ia juga mengembangkan persamaan mengenai 'Theory of Everything' yang mendeskripsikan mengenai 'kemenangan besar manusia karena bisa mengetahui perspektif Tuhan'.

Sosok agnostik ini juga kerap menyampaikan pandangannya tentang konsep Tuhan. Ia menganggap Ilahi hanya sekedar metafora dan menolak gagasan adanya kehidupan setelah kematian.

Sebaliknya, ia menganggap orang harus hidup untuk saat ini demi mencari 'nilai terbesar dari setiap tindakan'.

Tahun lalu ketika berusia 75 tahun, ia menyatakan keterkejutannya akan semua hal yang telah diraih semasa hidupnya. Ia juga sempat mencetuskan sebuah kutipan mengenai lubang hitam yang kemudian dikaitkan dengan metafora momen tahun politik 2018.

"Saya tidak pernah menyangka bisa hidup sampai usia 75 tahun, jadi saya merasa sangat beruntung untuk melihat kembali warisan saya. Rasanya keberhasilan terbesar saya adalah penemuan bahwa lubang hitam itu tak sepenuhnya hitam," ungkapnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER