iPhone Diperkirakan Tak Lagi Jadi Tambang Uang Terbesar Apple

Eka Santhika | CNN Indonesia
Senin, 26 Mar 2018 06:37 WIB
Pengamat memperkirakan dalam lima tahun ke depan, iPhone tak lagi jadi penyumbang pendapatan terbesar Apple, digeser oleh Apple Watch dan layanan berbayar.
Analis perkirakan iPhone tak lagi menjadi penyumbang pendapatan terbesar Apple dalam lima tahun mendatang (REUTERS/Hannibal Hanschke)
Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memperkirakan iPhone nantinya bukan lagi jadi penyumbang pendapatan terbesar bagi Apple. Sebab, Apple diperkirakan hanya akan menjual lebih sedikit iPhone dan perangkat lain ke depannya.

Meski demikian, analis Morgan Stanley, Katy L. Huberty menyebut ini bukan berarti akhir dari pertumbuhan Apple dan menjadikan pertumbuhannya datar.

Diperkirakan Apple Watch dan layanan berlangganan Apple akan menjadi penyumbang pendapatan terbesar perusahaan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini diungkap Namun, bukan berarti iPhone akan menjadi fokus sekunder Apple. Tapi, pendapatan Apple diperkirakan akan beralih dari iPhone ke berbagai layanan berbayarnya.

Apple Watch dan berbagai layanan berbayarnya diperkirakan akan menyumbang sekitar 60 persen pertumbuhan pendapatan Apple.

"(Apple Watch dan layanan berbayar)akan mendorong hampir seluruh pertumbuhan Apple dalam lima tahun ke depan," jelas Huberty.
Saat ini iPhone berkontribusi 86 persen pendapatan Apple dalam lima tahun terakhir. Porsi penjualan Apple ini, menyumbang pertumbuhan tahunan Apple sebesar 8 persen.

Nantinya, iPhone diperkirakan hanya menyumbang 22 persen dari pertumbuhan Apple dalam lima tahun mendatang.

Layanan berbayar ini diperkirakan akan menyumbang pendapatan hingga US$30 per perangkat. Naik dari US$25 dua tahun lalu. Bahkan, pendapatan layanan berbayar dari pengguna bisa naik dua kali lipat.

"Diperkirakan pendapatan dari tiap pengguna aktif lebih tinggi dan mungkin berlipat ganda dari US$30. Bisa lebih dari US$100 atau lebih,: jelasnya, seperti dikutip Business Insider, Kamis (22/3). 

Perkiraan ini didapat dari perhitungan pengguna Amazon Prime yang tiap pengguna membayar US$99 per tahun dengan 106 juta pengguna. Sementara 111 juta pelanggan Netflix menghabiskan US$120 per tahun.

Selain itu, saat ini hanya ada 18 persen pengguna Apple yang sudah menjadi pelanggan berbayar. Sehingga, "memberikan banyak ruang (bagi Apple) untuk berkembang untuk meningkatkan pendapatan," tambahnya.

Beberapa layanan yang diperkirakan masih bisa dimonetisasi diantaranya, Apple Music, iCloud, dan Apple Pay. Apple Music saat ini hanya digunakan oleh 2,9 persen pengguna, pengguna iCloud juga diperkirakan meningkat, dan pengguna Apple Pay diperkirakan baru digunakan oleh 50 persen toko ritel di Amerika Serikat.

Sebelumya, seorang analis lain, Horace Dediu dalam wawancaranya dengan Wall Street Journal sempat menyarankan agar Apple meningkatkan layanan berbayar miliknya seperti yang banyak dilakukan oleh layanan lain.  (eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER