Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung telah
meluncurkan ponsel unggulan teranyarnya, Galaxy S9 dan S9+ Februari lalu. Namun, banyak pihak mengkritik bahwa ponsel ini punya rancangan dan spesifikasi yang tak jauh beda dengan Galaxy seri sebelumnya, S8. Hanya terdapat beberapa perbedaan minor dari ponsel ini.
Perbedaan itu terletak pada prosesor yang kini menggunakan Exynos 9810 (2,7 GHz + 1,7 GHz), sementara seri Galaxy S8 hingga Note 8 menggunakan Exynos 8895. Sisanya, dari sisi desain hanya terdapat perbedaan tipis pada segi dimensi dan penempatan sensor dan kamera.
CNNIndonesia.com mendapatkan kesempatan untuk menjajal Galaxy S9+ varian RAM 6GB dan ROM 64 GB dengan warna Coral Blue.
Desain
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Samsung tidak banyak mengubah desain Galaxy S9+ dari pendahulunya. Masih mengusung
infinity display, bingkai (batas layar dengan bodi ponsel) bawah dan atas di muka perangkat hanya lebih tipis 0,2-0,3 cm saja dari S8.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layar Galaxy S9+ berbentang 6,2 inci Quad HD dengan rasio 18,5:99,10 dan kerapatan 529ppi.
Selain itu, Samsung juga tidak memberikan tombol fisik untuk
home, kembali (
back), dan tombol
multitasking. Ketiga tombol utama di ponsel Android tersebut muncul di layar, menghilang ketika tidak dibutuhkan, dan bisa ditarik kapan saja ke atas saat akan dipakai.
Ponsel cerdas ini dibalut kaca sebagai sampul. Meski demikian, sampul kaca di bagian belakang perangkat ini malah membuat jejak jari pengguna sering terjebak di sana.
 Perangkat yang didapat dalam paket pembelian, diantaranya seperti pengisi daya dan kabel, earset (dengan mikrofon), adaptor. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki) |
Sejak seri Galaxy S8, Samsung telah memindahkan sensor sidik jari ke bagian belakang ponsel. Dengan memindahkan sensor di bagian belakang, menurut kami membuat sensor itu lebih mudah diakses dengan telunjuk.
Desain dual kameranya sendiri juga berubah vertikal, bukan lagi horizontal. Hal itu mengesankan ponsel menjadi lebih ramping ketimbang pendahulunya. Galaxy S9+ memiliki dimensi 158,1x73,8x8,5mm.
Terbuat dari logam, saat diuji ke beberapa orang,
handset ini dirasa cukup berat. Galaxy S9+ memiliki berat 189 gram, sedikit lebih berat ketimbang Galaxy S8+ yang berbobot 173 gram.
BateraiPonsel terjumbo di Galaxy S9 series ini membawa baterai 3.500 mAh. Meski terbilang berukuran daya sedang, percobaan
CNNIndonesia.com menemukan baterai perangkat ini bisa diandalkan.
Ketika digunakan secara aktif untuk mengambil foto, video dan internet, 30 persen baterai Galaxy S9+ efisien bertahan dari sore hingga malam. Dalam posisi
idle (tidak digunakan secara aktif), dia bisa bertahan setidaknya tiga hari.
Pengisian daya di Galaxy S9+ juga cukup cepat. Dari 0-30 persen hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit ketika ponsel dalam keadaan mati.
PerformaPengguna Galaxy S9+ di Indonesia kebagian Exynos 9810 dengan 10nm, 64 bit, prosesor
octa-core. Dengan RAM 4GB dan ROM 64GB, pengguna bisa mengandalkan ponsel ini dalam berbagai macam mode.
Untuk mengoptimalkan performa dan baterai, Samsung menyediakan empat mode performa. Mode ini akan otomatis menyesuaikan resolusi layar, penggunaan baterai, dan kecepatan internet.
Mode yang paling dasar yang disarankan untuk digunakan membantu pengguna menghemat baterai dengan resolusi layar FHD.
Jika ingin menggunakan ponsel untuk bermain gim, maka pengaturan
mode game di akan memaksimalkan pengalaman. Samsung meningkatkan performa prosesor dan grafis
game menjadi lebih halus dengan resolusi FHD+ (2220x1080) dalam mode ini.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Selama percobaan, baterai perangkat hanya berkurang satu persen untuk bermain Asphalt 8 selama 15 menit.
Untuk menonton video maupun konten hiburan lainnya, mode hiburan akan membuat suara lebih tinggi dengan dukungan Dolby Atmos. Hasilnya, suara menjadi lebih
stereo dibanding tanpa mode pengaktifan Dolby Atmos. Sehingga, pengalaman menonton atau mendengarkan musik akan terasa lebih menyenangkan.
Resolusi layar juga akan ditingkatkan dalam kualitas ultra WQHD+ (2960x1440). Agar tak mengalami
lagging , Samsung juga melakukan peningkatan
bit dan
bandwidth.
Jika pengguna ingin mendapatkan pengalaman maksimal dalam ponsel, pengguna bisa memilih mode kinerja tinggi. Resolusi layar akan diaktifkan sebagai WQHD sehingga baterai akan cepat terkuras.
Galaxy S9+ bisa diperluas dengan memori eksternal hingga 400GB dan berjalan dengan Android 8 Oreo.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Sistem KeamananSamsung membekali Galaxy S9 series dengan keamanan berlapis termasuk dengan menghadirkan sensor sidik jari di belakang perangkat, pemindai iris dan pemindai wajah yang sensornya diletakkan di depan ponsel.
Dalam pengujian produk ini, kami mencoba untuk menjajal seberapa baik pemindai biometrik wajah dan iris mata bekerja untuk membuka perangkat. Ternyata, kunci perangkat tidak terbuka jika pengguna masih menggunakan kacamata. Sehingga, pemindai wajah dan iris mata ini akan cukup merepotkan mereka yang menggunakan kacamata.
Tak hanya itu, pengguna juga harus membelalakkan mata lebih lebar agar pemindai iris bekerja dengan cepat untuk memindai mata. Pengguna akan melihat sinar merah menyala setiap kali ponsel memindai iris. Kecepatannya tergolong masih kalah dengan Oppo F5 yang bekerja lebih cepat saat membuka kunci ponsel.
Wajah dan mata juga harus berada pada jarak yang benar agar sensor bisa membaca dengan baik. Selama pengalaman, beberapa kali sensor gagal membaca pengguna jika ponsel terlalu dekat atau terlalu jauh.
Sementara itu, letak pemindai jari di belakang terasa lebih nyaman sebagai pembuka kunci. Letaknya lebih pas jika dibandingkan dengan versi terdahulunya berdampingan dengan kamera belakang.
KameraSamsung juga menawarkan pengalaman yang ditawarkan sainggannya dengan iPhone X. Galaxy S9 series bisa membuat 18 emoji berdasarkan wajah pengguna.
Melalui Emoji AR, pengguna bisa membuat emoji dengan gaya sendiri. Pengguna bisa memilih gaya emoji, mulai dari warna kulit, gaya rambut, aksesoris hingga pakaian yang digunakan.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Emoji dengan wajah asli pengguna terasa cukup mirip berkat mimik yang direkamnya akurat. Namun dalam hal bentuk wajah dan tubuh, Samsung masih perlu memberikan lebih banyak variasi.
Bixby Vision juga hadir di ponsel ini. Pada dasarnya layanan ini merupakan bawaan Bixby yang bisa diperintah dengan suara. Namun sayangnya, perintah suara dalam Bahasa Indonesia belum hadir sehingga pilihan pengguna adalah memakai Bahasa Inggris, Korea, dan Mandarin saja.
Ketika pengguna memotret gambar dengan opsi Bixby Vission, maka hasilnya akan dikirim ke Pinterest untuk menemukan gambar yang serupa. Gambar yang ditemukan cukup akurat asal gambar dipotret secara keseluruhan.
 Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma |
Selain menelusuri gambar serupa, Bixby juga membantu menemukan lokasi bangunan jika sedang mencari informasi mengenai sebuah tempat. Samsung bekerjasama dengan Foursquare untuk menghadirkan layanan ini.
Dalam percobaan, ponsel juga mampu mengekstrak dan menerjemahkan bahasa dalam teks. Google terlibat dalam proyek ini pengenalan dan penerjemahan teks tersebut. Hasilnya, teks dikenali dengan baik.
[Gambas:Video CNN]Galaxy S9+ sendiri membawa sensor kamera 12MP dengan bukaan ganda F/1.5 dan F/2.4. Kamera tersebut mampu menangkap gambar di area yang hampir gelap sempurna.
Samsung memberikan fitur
super slow motion,
hyperlapse bokeh, hingga profesional untuk pecinta fotografi dan videografi.
KesimpulanSebagai salah satu seri andalan Samsung, Galaxy S9+ memiliki fitur-fitur terbaik di ponsel Android. Apalagi, harganya cukup tinggi yakni Rp12,5 juta.
Kelemahan dari ponsel ini adalah desainnya yang cukup berat dan besar dan kemampuan mengenali wajah yang belum terlalu cepat. Namun fiturnya seperti perluasan memori hingga 400GB dan kamera yang cerdas pantas untuk dibanderol dengan harga tinggi.
SpesifikasiChipset: Exynos 9810 Octa
Layar: Super AMOLED, Corning Gorilla Glass 5, HDR10 compliant, Always-on display
Kamera Utama: Super speed dual pixel 12 MP sensor (F/1.5 atau F/2.4), telephoto 12MP AF sensor F/2.4
Kamera Depan: Dual 16MP+8MP dengan bukaan F/1.9
Baterai: Non-removable Li-Ion 3500 mAh
Memori RAM/ROM: 6GB/64GB
Eksternal slot: microSD up to 400 GB
Harga: Rp12,5 juta