Bos Teknologi di Silicon Valley Kompak Serukan Bahaya Senpi

Bintoro Agung | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 11:19 WIB
Usai insiden penembakan di markas YouTube di San Fransisco, sejumlah bos teknologi ramai-ramai menyerukan bahaya penggunaan senjata api.
Penembakan yang terjadi di kantor YouTube menyulut reaksi bos teknologi yang menyerukan bahaya penggunaan senjata api. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan bersenjata kembali terjadi di Amerika Serikat, kali ini menyerang kantor pusat YouTube di San Francisco. Sejumlah petinggi perusahaan teknologi di Silicon Valley mendesak pemerintah membuat perubahan berarti untuk mengendalikan kejahatan bersenjata seperti yang baru terjadi di YouTube.

CEO Twitter Jack Dorsey jadi orang yang paling lantang di antara bos-bos teknologi di Silicon Valley demi mencegah kejadian serupa berulang.

Melalui akun pribadinya, Dorsey mengkritik Presiden AS Donald Trump yang 'sekadar' berdoa tanpa melakukan aksi signifikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Kita tidak bisa terus-terusan reaktif soal ini, berpikir dan berdoa bahwa sekolah, kantor, dan komunitas tidak akan terjadi hal serupa. Waktunya mengubah kebijakan kita...."

Dukungan serupa disampaikan oleh CEO Uber Dara Khosrowshahi. Pria yang dulunya bekerja sebagai CEO Expedia itu terangan-terangan meminta kekerasan bersenjata segera diakhiri. 



Aaron Levie, CEO Box, pun mengambil sikap yang sama dengan dua koleganya. Dalam sebuah tweet, ia menyantumkan tagar #NeverAgain, salah satu tagar bersama #EndGunViolence sebagai tagar yang sering dipakai pendukung pembatasan senjata api di AS.



Namun sikap mendesak pemerintah AS untuk mengubah mengendalikan penggunaan senjata api tak keluar dari mulut bos-bos Silicon Valley lainnya, termasuk CEO Google Sundar Pichai dan CEO YouTube Susan Wojcicki.





CEO Apple Tim Cook, CEO Amazon Jeff Bezos, dan COO Sheryl Sandberg pun demikian. Mereka mengambil sikap lebih 'aman' yakni mengucapkan simpatinya tanpa menyinggung penggunaan senjata api. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER