Klarifikasi BNPB Soal Isu Gempa Megathrust di Selatan Jawa

Agnes Savithri | CNN Indonesia
Rabu, 04 Apr 2018 20:48 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklarifikasi prediksi potensi tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang, Banten.
Ilustrasi. (Foto: Dok. BPBD Lebak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengklarifikasi prediksi potensi tsunami setinggi 57 meter di Pandeglang, Banten. Informasi dari ahli BPPT tersebut mengatakan tsunami berpotensi terjadi apabila terjadi terjadi gempa megathrust 8,8-9SR di Selatan Jawa Barat dan Selat Sunda.

Menanggapi isu tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho memberikan penjelasan melalui akun Twitter miliknya. Dalam cuitan tersebut, Sutopo mengungkapkan masyarakat agar jangan panik dan tidak perlu menyingkapi secara berlebihan.

Pasalnya, hingga saat ini belum ada Iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti, baik besaran gempa, lokasi, waktu secara pasti.
"Dalam sejarah terbentuknya Kepulauan Indonesia, gempa dan tsunami pernah terjadi karena bergeraknya lempeng tektonik. Wilayah Indonesia memang rawan gempa," paparnya, Selasa (3/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia menjelaskan terkait potensi gempa megatrust yang menyebabkan tsunami. Hal tersebut merupakan skenario terburuk berdasarkan teoritis.



Lebih lanjut, Sutopo menjelaskan potensi tsunami dapat terjadi di lokasi lain yang berada dalam zona subduksi di wilayah Indonesia. Namun, perlu menjadi perhatian, hal tersebut tidak dapat diprediksi pasti.

Sutopo mengingatkan sosialisasi, penataan ruang, mitigasi, gladi, pendidikan kebencanaan perlu ditingkatkan.

"Yang penting kita harus siap. Jika tidak terjadi tsunami tidak masalah tetapi semuanya siap mengantisipasi," paparnya. (age)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER