Facebook Juga Dicecar oleh Pemerintah Australia

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 05 Apr 2018 17:11 WIB
Komisi Informasi dan Privasi Australia turut memintai pertanggungjawaban Facebook soal skandal kebocoran data yang melibatkan Cambridge Analytica.
Pemerintah Australia turut memanggil Facebook atas skandal pencurian data. (Foto: REUTERS/Stephen Lam)
Jakarta, CNN Indonesia -- Skandal pencurian 87 juta data pengguna Facebook turut memicu perhatian pemerintah Australia. Menanggapi hal itu, pemerintah Australia merespons dan berencana melakukan investigasi terhadap Facebook.

Australia masuk dalam daftar sepuluh besar negara yang terdampak pencurian data pengguna. Menempati peringkat 10, ada 300 ribu data pengguna di Australia yang dibagikan kepada Cambridge Analytica.

Komisi Informasi dan Privasi Australia (Acting Information and Privacy Commissioner) menyatakan investigasi bertujuan menimbang apakah Facebook memang benar melanggar peraturan privasi Australia atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika investigasi terbukti bermasalah, Facebook kemungkinan besar akan didenda hingga US$2,1 juta. Facebook dianggap gagal mematuhi Undang-undang Pelanggaran Data yang Dapat Diidentifikasi.

"Mengingat sifat global dari masalah ini, [Kantor Komisaris Informasi Australia] akan berunding dengan otoritas yang berwenang secara internasional," imbuh Falk kepada ABC.

Lebih lanjut Falk mengatakan bahwa semua organisasi yang dipayungi oleh undang-undang tersebut wajib melindungi informasi personal penggunanya yang mereka simpan.

"Ini termasuk mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memastikan bahwa informasi pribadi disimpan dengan aman, dan memastikan bahwa pelanggan diberitahu informasi yang cukup tentang pengumpulan dan penanganan data pribadi mereka," lanjutnya.

Menurutnya, skandal kebocoran data pengguna ini harus jadi peringatan penting untuk melindungi data pribadi.

Facebook sejauh ini mengklaim tidak mengetahui secara persis informasi apa yang dibagikannya dengan Cambridge Analytica. Namun, perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini berjanji akan membatasi akses dari aplikasi pihak ketiga manapun ke profil pribadi.

Selain itu, Facebook menjanjikan akan memberitahu pengguna yang mungkin telah terimbas skandal ini. Sementara itu, Cambridge Analytica hingga kini membantah telah melakukan kesalahan. Padahal Facebook telah menangguhkan akses dan semua aplikasi yang terhubung dengan Cambridge Analytica atas mencuatnya kasus ini. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER