Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama
Telkomsel Ririek Adriansyah mengungkap bahwa 53 persen
unicorn dunia berasal dari China. Untuk itu, Telkomsel menganggap China merupakan salah satu kiblat perkembangan perusahaan rintisan (
startup).
"
Venture capital (pemodal ventura) pun banyak yang membuka cabang di China. Negara tersebut memiliki potensi nilai yang besar. Sehingga, jika berhasil di China, kemungkinan ekspansi di luar negeri menjadi besar," ujarnya saat ditemui saat konferensi pers kompetisi
startup The Next Dev di Jakarta, Senin (16/4).
Ririek berharap di masa mendatang Indonesia pun bisa sukses seperti China yang banyak melahirkan
unicorn.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unicorn sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perusahaan rintisan yang belum melempar saham ke publik dengan valuasi lebih dari US$ 1 miliar (sekitar Rp13 triliun).
Istilah ini digunakan sebab perusahaan yang bisa mencapai valuasi sebesar itu terbilang langka, selangka
unicorn. Hanya sedikit perusahaan rintisan yang berhasil 'selamat' dalam siklus usaha mereka dan menjadi besar.
"Indonesia memiliki penduduk yang besar. Pengguna media sosial pun besar. Itulah yang menjadi potensi dari industri kreatif agar bisa memberikan manfaat," tambahnya.
Sejalan dengan potensi yang besar di Tanah Air, Telkomsel kembali menggelar The Next Dev. Acara tahunan ini menjadi ajang pencarian dan pengembangan
startup teknologi di Indonesia.
Ririek menjelaskan tahun ini solusi yang memberikan dampak bagi sosial masyarakat menjadi tema besar ajang tersebut.
"Tema lebih mengutamakan
social impact. Diharapkan bisa memberikan solusi yang memberikan hidup lebih transparan dan mudah," jelasnya.
Persyaratan utama aplikasi yang didaftarkan adalah mampu menghadirkan dampak sosial positif yang dapat membantu kehidupan masyarakat Indonesia.
Beberapa contoh kategori sebagai dasar pengembangan solusi, yang merefleksikan berbagai bidang yang menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara langsung, di antaranya pendidikan, pemerintahan, lingkungan, kesehatan, transportasi, pariwisata, energi, agrikultur, dan perdagangan.
Selanjutnya, 20
startup terbaik berkesempatan mengikuti program pengembangan bisnis The NextDev Academy. Mereka juga akan mendapat hadiah berupa
seed funding (pendanaan awal) hingga memperoleh akses untuk bisa mendapat pendanaan berikutnya dari
angel investor.
(eks)