Jakarta, CNN Indonesia --
Apple baru saja mengumumkan bahwa perusahaan itu telah 100 persen menggunakan energi terbarukan. Sumber energi terbarukan ini disebut Apple telah digunakan di berbagai lokasi miliknya.
Mulai dari toko ritel, kantor, pusat data, hingga fasilitas
colocation di 43 negara. Baik yang berada di Amerika Serikat, Inggris, India, dan China.
Di Singapura misalnya, Apple memasang panel surya di 800 bangunan untuk memproduksi energi terbarukan itu. Hal yang sama dilakukan di Jepang, 300 atap digunakan untuk menghasilkan 18.000 megawat per jam.
Perusahaan itu juga menyebut bahwa sembilan rekan pemanufakturnya juga telah berkomitmen akan menggunakan energi terbarukan untuk lini produksi Apple mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan demikian terdapat total 23 rekan yang menyebutkan komitmen serupa. Namun, Apple tidak menyebut berapa total rekanan pemanufaktur mereka di dunia.
"Kami berkomitmen meninggalkan dunia yang lebih baik dari ketika kami menemukannya," jelas CEO Apple,
Tim Cook, seperti tertulis dalam
blog Apple, pekan lalu (9/4).
Saat ini Apple memiliki 25 proyek operasional energi terbarukan di seluruh dunia. Proyek ini menghasilkan tambahan energi 626 megawat. Apple juga tengah mengerjakan 15 proyek lain.
Jika semua proyek ini selesai, maka akan menghasilkan 1,4 gigawat energi bersih yang kabarnya akan disalurkan ke 11 negara.
Meski demikian tetap ada pihak yang sangsi. Marc Jacob, ahli energi terbarukan, adalah salah satunya.
"Ini adalah kabar yang baik karena cukup jelas mereka bermain dengan reputasi," jelasnya, seperti dikutip
Gizmodo.
Sebab menurutnya iPhone mungkin dirancang di California, tapi perakitannya dilakukan di negara lain. Proses penambangan inilah yang ia sebut bisa saja menggunakan cara-cara yang kotor.
Tak cuma Apple yang punya inisiatif energi terbarukan ini. Google pun telah mengumumkan inisiatif serupa sebelumnya.