Jakarta, CNN Indonesia --
Facebook mengklaim tak ada kebocoran data dari sistem layanannya. Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari mengungkapkan kejadian data pengguna yang disalahgunakan oleh
Cambridge Analytica bukan kejadian dimana pihak ketiga menembus sistem Facebook.
"Namun, kejadian ini adalah bentuk pelanggaran kepercayaan dan kegagalan kami untuk melindungi data pengguna. Kami mohon maaf atas kejadian tersebut," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan
DPR RI di Jakarta, Selasa (17/4).
Ruben menjelaskan saat ini pihaknya tengah melakukan peninjauan kembali atas
platform mereka untuk memastikan data pengguna Facebook (termasuk Indonesia) terlindungi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan kami memastikan pelayanan kami berjalan sesuai dengan hukum yang berlaku. Kami akan terus menyampaikan perkembangan terkini terkait peninjauan menyeluruh tersebut, berikut hasil temuannya," imbuhnya.
Ruben menegaskan bahwa akses aplikasi thisisyourdigitallife yang menggunakan log in Facebook sudah dihentikan sejak 17 Desember 2015. Otomatis pengguna Facebook tidak dapat lagi mengakses aplikasi tersebut melalui platform mereka.
 Vice President of Public Policy Facebook Asia Pacific Simon Milner (kiri) dan Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Terkait posisi aplikasi tersebut, Ruben menegaskan pihak ketiga tidak mendapatkan informasi akun yang sensitif seperti kata sandi atau informasi finansial.
"Pengembang aplikasi pihak ketiga dalam kasus ini hanya memiliki akses data ke orang yang telah mengunduh aplikasi dan memberikan akses datanya kepada aplikasi itu. Data dalam hal ini termasuk informasi teman mereka, data yang dipublikasikan teman mereka di platform Facebook sesuai pengaturan privasinya," ucapnya.
Dia menambahkan kebijakan privasi Facebook yang ada saat itu memberlakukan sejumlah persyaratan bagi penyedia aplikasi sesuai peraturan yang diberlakukan perusahaan.
(age/evn)