Jakarta, CNN Indonesia -- Steven Shi selaku Head of
Xiaomi South Pacific Region dan Country Manager Indonesia mengatakan bahwa perusahaannya belum tertarik untuk memberikan
notch alias poni pada ponsel besutannya. Hal ini terkait dengan ponsel Android berponi yang saat ini mulai marak.
"Saya percaya bahwa beda orang beda preferensi. Kami memutuskan kali ini membawa
full screen display," kata Shi singkat saat berbincang dengan beberapa media usai peluncuran Redmi Note 5, Rabu (18/4).
Dia percaya bahwa setiap merek memiliki segmen pengguna masing-masing. Saat ini, Xiaomi percaya layar dengan poni masih belum menjadi preferensi penggemarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini, Xiaomi seringkali dijuluki 'Apple dari China'. Sebutan itu bukan tanpa sebab. Xiaomi seringkali mengkloning desain iPhone Apple dan menghadirkannya dengan harga yang terjangkau.
Sementara itu, desain ponsel berponi pun sudah diadaptasi oleh sejumlah ponsel Android. Ponsel seperti Asus ZenFone 5 dan 5Z, OnePlus 6 dan LG G7 ThinQ merupakan beberapa yang disebut akan mengadopsi desain tersebut.
Infinix dan
Evercoss juga pernah sesumbar bahwa mereka akan menghadirkan ponsel berponi dengan harga yang lebih ramah di kantong pengguna Indonesia.
Google sendiri memberikan dukungan untuk desain ponsel yang pertama kali dirilis
Sharp dan Essential tersebut. Perusahaan yang berbasis di California itu akan meriis
Android P yang memberikan support software untuk
notch.
'Poni' atau
notch menjadi populer sejak Apple merilis iPhone X. Karena beberapa sensor dan kamera depan belum memungkinkan untuk disembunyikan di bawah layar, maka perusahaan Cupertino itu memberikan potongan kecil serupa poni di muka atas layarnya.
(eks)