Laptop Ringan dan Baterai Tahan Lama Jadi Incaran

Eka Santhika | CNN Indonesia
Jumat, 27 Apr 2018 12:30 WIB
IDC menyebut bahwa konsumen Indonesia lebih memilih laptop yang memiliki bobot ringan dan baterai tahan lama.
Ilustrasi laptop (KaboomPics)
Jakarta, CNN Indonesia -- International Data Corporation (IDC) menyebut bahwa konsumen Indonesia lebih suka dengan laptop yang ringan namun dengan baterai yang tahan lama.

"Ketahanan baterai dan berat dari notebook itu jadi kriteria ketika orang akan membeli sebuah notebook," jelas Stallone Hangewa, analis pasar IDC untuk PC melalui surel kepada CNNIndonesia.com, Kamis (26/4).

Berdasarkan preferensi konsumen tersebut, Stallone menyebut bahwa notebook yang memiliki ketahanan baterai yang mumpuni dan bobot yang ringan punya potensi tumbuh di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terutama di segmen consumer," lanjutnya.

Pernyataan tersebut menurut Stallone berdasarkan hasil survei pasar yang tertuang dalam Consumer Report IDC.

Berdasarkan laporan IDC global, permintaan notebook premium di pasar konsumen dan korporasi ikut membantu meningkatnya pengapalan industri PC secara keseluruhan di kuartal pertama 2018 (Q1 2018).

Sementara itu di segemen pasar konsumen, meningkatnya permintaan akan laptop gaming di dunia ikut mendongkrak penjualan PC. Peningkatan permintaan laptop gaming dan premium ini berhasil meredam turunnya pasar PC pada kuartal pertama tahun ini.

Pertumbuhan PC jadi tetap datar 0 persen, tidak turun, tidak tumbuh. Sebelumnya, IDC memperkirakan bahwa pengapalan PC di Q1 2018 akan melemah -1,5 persen.

Secara keseluruhan, total pengapalan PC di kuartal ini mencapai 13, 5 juta unit. Di kawasan Asia Pasifik kecuali Jepang, hanya Indonesia dan India yang menunjukkan hasil penjualan yang lebih baik dari perkiraan.

Meski pengapalan laptop didongkrak oleh laptop premium dan gaming, namun sumbangsih laptop convertible yang  bisa dilipat dengan berbagai bentuk dan ultraslim notebook masih sedikit.

"Total shipment notebook yang masuk ke Indonesia untuk semua segmen mayoraitas masih dengan traditional Notebook, dengan kisaran 85 - 89% setiap quarter-nya," jelasnya lagi. 

Sementara untuk desktop sebagian besar pengapalan masih didominasi oleh desktop tradisional yang punya tower terpisah dari monitor ketimbang All-In-One (desktop dengan layar dan motherboard dalam satu perangkat). Pengapalan desktop tradisional ada di angka 62 - 72 persen di tiap kuartal dan sisanya pengapalan untuk All-In-One.

(eks)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER