Jakarta, CNN Indonesia -- Hingga hari terakhir registrasi kartu SIM (30/4), gerai resmi operator seluler masih dibanjiri pelanggan yang belum sempat
meregistrasi ulang kartu prabayar.
Dari pantauan
CNNIndonesia.com, empat gerai resmi milik
Telkomsel,
Indosat,
Hutchison Tri, dan
Smartfren di Mal Ambassador, Jakarta Selatan masih didatangi pengunjung sejak pagi hingga siang hari.
GraPari Telkomsel misalnya, sejak pagi telah didatangi sekitar 100 orang pelanggan yang ingin melakukan registrasi ulang nomor ponsel. Jumlah tersebut menurut Teguh, karyawan GraPari masih lebih sedikit dibandingkan pekan terakhir di Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih banyak (yang registrasi) sekitar seratus. Naiknya weekend ini, biasa saja jumlahnya sih segitu. Lebih ramai yang Februari lalu karena pelayanannya sampe jam 23.30," jelasnya.
Dibandingkan hari ini, Teguh menyebut pada 28 Februari lalu GraPari melayani lebih dari 150-200 pelanggan. Kebanyakan pelanggan yang datang mengeluhkan tak bisa registrasi sendiri melalui SMS lantaran ketidakcocokan data yang dimasukkan.
Senada, Gerai Indosat di lokasi serupa juga tak ada lonjakan pelanggan yang datang untuk registrasi. Meski jumlahnya tak sebanyak pelanggan Telkomsel, namun ada sekitar 20 orang yang datang khusus untuk registrasi.
"Masih banyak yang registrasi, sejak siang terlihat sudah ada tujuh antrian dalam waktu kurang dari satu jam. Mungkin sekitar 20-an pelanggan dari pagi (yang melakukan registrasi)," jelas Indah, karyawan di Gerai Indosat.
 Foto: CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi |
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa Gerai Indosat melayani lebih banyak pelangan yang registrasi ulang pada 28 Februari lalu. Saat itu masyarakat justru mengetahui akhir Februari sebagai tenggat registrasi sebelum layanan diblokir.
"Banyakan yang itu Februari bisa sampai 100 SIM yang valid. Yang nggak berhasil juga banyak sekitar 100an. Kebanyakan nggak berhasil karena KK nya yang bermasalah karena pindah-pindah," imbuhnya.
Sementara itu, pelanggan juga masih mengantri di Galeri Tri di Mal Ambassador. Salah satu karyawan, Aris menerangkan dalam sehari sudah ada 10 pelanggan yang datang untuk registrasi ualng kartu prabayar mereka.
"Masih ramai udah ada sekitar hampir 10. Keluhan di NIK sama KK tapi lebih ramai yang Februari. Sehari bisa sampai 15 satu agen jadi sehari bisa sekitar 40an yang registrasi," ucap Aris.
Menurutnya jumlah pelanggan yang datang hari ini terhitung lebih banyak dari bulan sebelumnya. Bulan lalu, permintaan registrasi prabayar jumlahnya sudah menurun dan lebih sedikit dari periode sebelumnya.
Pemandangan berbeda justru terjadi di Galeri Smartfren yang hanya menerima satu pelanggan saja di hari terakhir registrasi. Meski tak menyebut jumlah pasti, salah seorang akryawan menyebut puncak registrasi telah terjadi pada dua bulan silam.
"Kalau puncaknya 28 Februari semua antrian hampir semua registrasi. Keluhan ada karena pindah KTP belum ada database yang baru di Dukcapil," terangnya.
Hingga 24 April 2018, Kemenkominfo mencatat ada 350 juta pelanggan yang telah melakukan registrasi kartu prabayar. Angka ini akan dihitung ulang pada 2 Mei nanti untuk mendapatkan jumlah final pelanggan yang telah melakukan registrasi hingga akhir April.
(evn)