Jakarta, CNN Indonesia -- Jan Koum, salah satu pendiri
WhatsApp, mengundurkan diri dari kursi CEO karena diduga berselisih dengan perusahaan induk,
Facebook.
Mengutip
Reuters yang bersumber dari laporan Washington Post, penyebab utama perselisihan Koum dengan Facebook adalah strategi perusahaan induk yang hendak memakai data pribadi dan melemahkan enkripsi WhatsApp.
"Sudah hampir satu dekade sejak Brian dan saya memulai WhatsApp, dan sebuah perjalanan yang hebat dengan orang-orang terbaik," tulis Koum di akun Facebook miliknya, Selasa (1/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi ini sudah waktunya untuk beranjak."
CEO Facebook Mark Zuckerberg mengomentari status Koum tersebut. Zuckerberg merasa bersyukur pada kehadiran Koum yang sudah mengajarkannya soal teknologi enkripsi.
Facebook mengakuisisi WhatsApp pada 2014 dengan mahar mencapai berupa uang dan saham yang bernilai US$19 miliar.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Facebook berniat menjadikan WhatsApp sebagai lumbung pendapatan baru melalui iklan. Dengan basis pengguna mencapai 1 miliar lebih, menempatkan iklan di WhatsApp seperti halnya model bisnis Facebook menjadi sangat menggoda.
Namun manajemen WhatsApp cukup resisten terhadap wacana iklan di aplikasinya. Sejak 2012, mereka sudah menyatakan tak ingin menjadi perusahaan teknologi demikian yang kerjanya mengutak-atik kolam data.
Sementara itu, Facebook terus menjadi sorotan di berbagai belahan dunia setelah skandal kebocoran data Cambridge Analytica menyeruak.
Keputusan Koum mengundurkan diri menyusul Brian Acton yang bersamanya mendirikan WhatsApp pada 2009 silam. Acton hengkang lebih dulu pada September 2017.
(nat)