10 Tips Facebook untuk Cek Berita 'Tipu-tipu'

Anugerah Perkasa | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Apr 2018 08:55 WIB
Facebook memberikan sepuluh langkah untuk mencegah penyebaran berita palsu lebih luas lagi. Salah satunya adalah bersikap skeptis saat membaca judul berita.
Ilustrasi. (Foto: Thinkstock/Winnond)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook memberikan sepuluh langkah untuk mencegah penyebaran berita palsu lebih luas lagi.

Langkah itu merupakan hasil kerjasama perusahaan Over the Top (OTT) tersebut dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Diketahui, Indonesia bakal menggelar Pilkada 2018 dan bersiap menghadapi Pilpres 2019. Baik Kominfo maupun Bawaslu juga sudah berkoordinasi untuk mencegah pemberitaan palsu terkait dengan pesta demokrasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

10 langkah itu adalah:

1. Bersikap skeptis terhadap judul berita. Berita palsu seringkali menggunakan judul yang menarik. Jika ada klaim mengejutkan dari judul, bisa jadi berita itu palsu.

2. Perhatikan URL. Banyak berita palsu melakukan perubahan sedikit pada URL. Sebaiknya berita yang diduga palsu itu dibandingkan dengan situs yang terpercaya.

3. Selidiki sumber berita. Pastikan berita itu bersumber dari sumber terpercaya soal akurasi. Jika ragu, segera cek ke menu 'about' di situs penyebar berita tersebut.

4. Perhatikan format yang tak biasa. Berita palsu biasanya melakukan salah ejaan atau tata letak yang aneh. Baca secara hati-hati jika Anda menemukan tanda ini.

5. Perhatikan foto. Berita yang palsu seringkali memuat foto yang dimanipulasi. Bisa jadi fotonya asli, namun tak sesuai dengan konteks pemberitaan.

6. Selidiki tanggalnya. Berita palsu bisa jadi memuat periode yang tak logis atau sudah diubah tanggal kejadiannya.

7. Cek buktinya. Segera cek narasumber yang dipakai dalam pemberitaan tersebut apakah mereka akurat. Ketergantungan pada ahli namun dipakai secara anonim bisa jadi mengindikasikan berita itu palsu.

8. Membandingkan dengan berita lain. Jika tak ada berita yang memuat hal yang sama, maka ada indikasi berita itu palsu.

9. Cek apakah berita itu satir atau humor. Terkadang, sulit membedakan berita palsu dengan humor atau satire. Segera cek apakah sumber yang dipakai memang dikenal karena aksi parodinya.

10. Sejumlah cerita memang sengaja dibuat palsu. Pikirkan berita yang Anda baca dan hanya dibagikan jika memiliki kredibilitas.

Masalah hoaks sebelumnya turut mewarnai Pilkada Jakarta 2017 lalu, ketika Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengutip Surat Al Maidah. Video pidato Ahok kemudian diedit oleh Buni Yani, seorang dosen, sebelum disebarkan ke khalayak luas.

Pada November 2017, Pengadilan Negeri Bandung menghukum Buni 1,5 tahun penjara karena terbukti bersalah dalam penyebaran ujaran kebencian. Atas putusan tersebut, Buni mengajukan banding.

Oleh karena itu, pelbagai pihak berupaya untuk mencegah penyebaran hoaks lebih besar lagi. Tak hanya pemerintah, inisiatif pencegahan hoaks pun datang dari kelompok masyarakat sipil. (asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER