NASA Tuai Protes Undur Kirim Robot ke Bulan

Kustin Ayuwuragil | CNN Indonesia
Kamis, 03 Mei 2018 09:00 WIB
NASA harus mengundur pengiriman rover kecil bernama Resource Prospector yang didesain untuk menggali material seperti hidrogen, oksigen,dan air kutub lunar.
NASA harus mengundur pengiriman rover kecil bernama Resource Prospector yang didesain untuk menggali material seperti hidrogen, oksigen,dan air kutub lunar. (Foto: REUTERS/James Lawler Duggan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Antariksa Amerika (NASA) mengumumkan bahwa mereka membatalkan sementara misi robot ke permukaan Bulan. Agensi ruang angkasa ini harus mengundur pengiriman rover kecil bernama Resource Prospector yang didesain untuk menggali material seperti hidrogen, oksigen, dan air dari kutub lunar.

Langkah ini telah memantik kemarahan banyak ilmuwan Bulan. Mereka meminta administrator NASA untuk melanjutkan misi karena menilai misi ini penting untuk membantu pengiriman kembali manusia ke Bulan.

Tujuan utama Resource Prospector adalah membantu NASA lebih memahami materi apa yang bersembunyi di kutub Bulan. Beberapa pesawat ruang angkasa Bulan telah membuktikan bahwa air ada di sana dalam bentuk es, tetapi belum banyak informasi seperti apakah es ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar data yang dimiliki berasal dari Lunar Reconnaissance Orbiter NASA yang ada di orbit Bulan. Beberapa pesawat ruang angkasa dengan sengaja menabrak Bulan untuk mendapatkan pengukuran cepat dari komposisi permukaan satelit alami Bumi itu.

Resource Prospector akan memeriksa es air ini dari dekat untuk jangka waktu yang lama. Dia juga akan mempelajari lebih banyak tentang konsistensinya dan berapa banyak jumlah air di sana.
Informasi itu sangat penting untuk pengiriman kembali manusia ke Bulan di masa depan. Para peneliti telah merencanakan cara untuk menambang air es di kutub-kutub Bulan untuk kebutuhan air dan bahan bakar roket dari dan ke Bulan.

Sayangnya, Phil Metzger, fisikawan planet di University of Central Florida yang merupakan bagian dari tim sains untuk Resource Prospector, mengatakan pada The Verge, bahwa tak ada misi ke permukaan Bulan dalam waktu dekat.

Di sisi lain, NASA mengatakan bahwa pihaknya masih berkomitmen dalam misi eksplorasi ke Bulan. Hanya saja, misi Resource Prospector harus ditangguhkan karena instrumennya digunakan untuk misi lain di masa depan.

"Kami berkomitmen untuk melakukan eksplorasi bulan," kata Jim Bridenstine, administrator baru NASA. "Instrumen Resource Prospector akan digunakan untuk kampanye permukaan bulan yang diperluas."
Penyebab penangguhan misi Resource Prospector diduga Metzger karena kekurangan pemindahan direktorat. Misi ini awalnya berada di bawah direktorat eksplorasi manusia, lantas dipindah ke misi ilmu pengetahuan.

Namun Resource Prospector tidak hanya melakukan penelitian sains, akan tetapi juga ilmu ekonomi. Meskipun itu adalah misi robotik, dia menjadi tidak cukup sesuai dengan prioritas atau anggaran direktorat sains.

"Saya tidak tahu apa motifnya, tapi saya kira itu mungkin terkait dengan anggaran," katanya.

Direktorat eksplorasi manusia saat ini memiliki program besar yakni Space Launch System yang menyedot semua anggarannya. Apalagi, proyek itu juga molor sehingga masuk akal ketika proyek Resource Prospector dipindahkan ke direktorat sains untuk melonggarkan dana dan mencegah penundaan lebih lanjut.
Sementara itu, penundaan hingga waktu tak terbatas ini juga tidak sesuai dengan tujuan pemerintahan Donald Trump. Sebelumnya, Trump yang baru saja dilantik sebagai Presiden ke-45 AS ingin NASA bekerjasama lebih erat dengan agensi antariksa swasta dan mengirim manusia ke Bulan kembali.

Resource Prospector dulunya merupakan program andalan NASA untuk melakukan eksplorasi ke Bulan. Badan antariksa itu kini mengatakan bahwa mereka berencana untuk mulai membiayai pesawat pendarat kecil dan menengah dalam waktu dekat, tetapi tidak ada misi robot di permukaan Bulan sejauh Resource Prospector. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER