Cara Mitsubishi Agar Konsumen Pakai Xpander Mudik Lebaran

Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang Hari Raya Lebaran tahun ini, Mitsubishi sudah menyiapkan trik agar konsumen tetap setia memilih mobil Xpander sebagai tunggangan pilihan mudik ke kampung halaman.

Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sudah menyiapkan strategi yaitu dengan meningkatkan kegiatan produksi pabriknya untuk memangkas inden Xpander di Indonesia.

Angka pemesan Xpander tercatat sudah mencapai 66 ribu unit per April 2018 sejak diluncurkan pada akhir tahun lalu, dan baru 50 persen terpenuhi. Ini belum termasuk inden yang masuk menjelang mudik lebaran 2018.

Lihat juga: Dolar AS Tembus Rp14 Ribu, Mitsubishi Gelar Rapat Bahas Harga

"Tipikal masyarakat Indonesia itu sebulan sebelum lebaran itu penjualan naik," kata Kepala Pemasaran MMKSI Imam Choeru Cahya di Jakarta, Senin (8/5).

Menurut Imam, untuk memangkas waktu inden, pihaknya tengah bernegosiasi dengan pabrik Mitsubishi untuk menggenjot produksi demi memenuhi inden Xpander.

"Jadi yang bulan kemarin (Maret) tuh ada beberapa yang ketarik jadi ada advance (percepat) produksi. Karena kami berusaha mempercepat pemenuhan (inden). Ini juga di Mei kami coba negosiasi dengan pabrik, bisa tidak Juni kami advance," ujar dia.

Lihat juga: Jelang Ramadan, Avanza Bekas Paling Banyak Diburu di Internet

Pihak Mitsubishi memahami keinginan konsumen yang ingin berlebaran menggunakan mobil baru. Tuntutan juga dirasakan dari banyak dealer Mitsubishi di Indonesia agar MMKSI mempercepat distribusi produk low MPV tujuh penumpang itu.

"Kami sama-sama tahu lah tipikal konsumen Indonesia pada saat lebaran itu pasti ingin pakai mobil baru terutama Xpander, makanya kita ingin secepat-cepatnya. Dan terus dari beberapa dealer juga sudah minta," jelas Imam.

Namun Imam tak bisa menyebutkan jumlah unit terkait percepatan produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.

Lihat juga: Dolar AS Tembus Rp14 Ribu, Mitsubishi Gelar Rapat Bahas Harga

Mitsubishi telah menambah investasi sekitar 1 miliar yen (Rp125,7 miliar) untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik pabrik barunya di GIIC Cikarang hingga 100 persen, atau dari 5.000 unit per bulan menjadi 10.000 unit per bulan.

(mik/mik)