Bos Microsoft Puji Aksi Mark Zuckerberg

Agnes Savithri | CNN Indonesia
Rabu, 30 Mei 2018 09:06 WIB
Presiden Microsoft Brad Smith menilai aksi CEO Facebook Mark Zuckerberg yang bersaksi di Capitol Hill sudah tepat dan sesuai regulasi.
ilustrasi. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Microsoft Brad Smith menilai aksi CEO Facebook Mark Zuckerberg yang bersaksi di Capitol Hill sudah tepat. Pasca kejadian pembobolan data akun Facebook, Zuckerberg dipanggil oleh Kongres Amerika Serikat.

Saat itu, Zuck harus bersaksi selama lebih dari 10 jam selama dua hari berturut-turut. Smith menilai setiap startup membutuhkan keberanian untuk berkompromi.

"Setiap startup membutuhkan kegembiraan yang berlebihan, dibutuhkan ego yang besar untuk mengubah dunia. Dan kemudian tiba saatnya ketika Anda bukan startup lagi. Dibutuhkan keberanian untuk berkompromi," ujarnya.
Dia pun membagikan kisah perjuangan Microsoft dengan regulator Amerika Serikat dua dekade lalu. Ketika regulator datang mengetuk pintu Microsoft dua dekade lalu dengan menuduh raksasa perangkat lunak melakukan praktik monopoli, Presiden dan Kepala Petugas Hukum perusahaan Brad Smith mengingat keputusan yang sangat besar dari para pemimpin pendirinya Bill Gates hingga CEO Steve Ballmer harus bertarung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekarang dia mengatakan jawaban yang benar adalah menyelesaikan masalah. Dua dekade yang lalu, Smith adalah bagian dari tim yang mengarahkan Microsoft melalui pertempuran yang melelahkan dengan regulator pemerintah AS.

Sekarang Microsoft menemukan dirinya berselisih dengan pemerintah lagi, meskipun kali ini lebih dari kebijakan imigrasi. Raksasa perangkat lunak itu telah bergabung dengan banyak eksekutif teknologi yang menentang upaya Presiden Donald Trump untuk mengubah imigrasi.
"Saya pikir itu masalah besar," katanya.

Pasalnya, Gedung Putih tidak dapat melakukan kesepakatan dengan Kongres tentang undang-undang yang akan menyelesaikan kekhawatiran seputar program imigrasi. Seperti program visa DACA era Obama untuk orang yang dibawa ke AS sebagai anak-anak, atau visa H1B untuk karyawan dengan keahlian khusus.

"Hal terpenting yang perlu kita lakukan setiap hari adalah membela karyawan," katanya. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER