Palapa Ring Timur Tambah Kapal Gelar Kabel Bawah Laut

JNP | CNN Indonesia
Selasa, 05 Jun 2018 17:43 WIB
PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengerahkan satu kapal tambahan untuk mempercepat penggelaran kabel laut proyek Palapa Ring Timur.
Palapa Ring Timur menambah satu kapal percepat gelaran kabel bawah laut. (Foto: CNN Indonesia/JNP)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Palapa Timur Telematika (PTT) mengerahkan satu kapal tambahan untuk mempercepat penyelesaian proyek Palapa Ring Timur. Sebelumnya, tiga kapal telah dikerahkan untuk menggelar kabel optik bawah laut yakni Nostag 10, Pacific Guardian, dan Teleri.

Total sudah ada empat kapal yang digunakan untuk menggelar tulang punggung (backbone) akses telekomunikasi yang akan menjangkau daerah terpencil, terluar, dan terdalam (3T) di Indonesia bagian timur.

Vice president PTT Muharso mengatakan kapal baru ini akan digunakan untuk membantu kapal Pacific Guardian yang menggarap tiga segmen. Pertama di Waingapu - Sabu - Baa - Kupang; kedua di Alor - Wetar - Tiakur; dan ketiga di Saumlaki - Tual - Dobo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga kapal yang telah dikerahkan disebut tak mampu memenuhi target penyelesaian proyek pada September mendatang.

"Ini (penambahan kapal) agar sesuai target untuk mempercepat penggelaran kabel optik bawah laut," ungkap Muharso kepada media disela kunjungan kapal Pacific Guardian di Pelabuhan Merak, Cilegon, Selasa (5/6).

Menurutnya kapal Pacific Guardian merupakan kapal yang baru berhasil merampungkan 780 kilometer kabel dari target sepanjang 2.430 kilometer.

Diperkirakan proses penggelaran kabel optik oleh kapal Pacific Guardian memakan waktu selama tiga bulan.

"Kedua kapal ini akan menggarap proyek Waingapu sampai Kupang dan Kupang sampai Dobo. Kapal Pacific Guardian akan start dari Waingapu," imbuhnya.

Menurutnya, kabel optik yang digelar di darat dan laut diperkirakan sepanjang 8.500 kilometer dengan rincian 4.592 KM menjangkau bawah laut.

Proyek Palapa Ring Paket Timur akan membangun infrastruktur telekomunikasi di 35 kabupaten menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) yang diharapkan bisa beroperasi pada akhir 2018. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER