Nasib Merek Mobil Fiat di AS di Ujung Tanduk

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 10:48 WIB
Penurunan penjualan Fiat di AS tercatat sebanyak 44 persen selama 2018. Fiat hanya mampu menjual sepertiga dari total penjualannya selama tahun 2014.
Perusahaan menjual empat model di AS, yaitu Fiat 500, 500L dan 500X. (REUTERS/Denis Balibouse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Fiat menghadapi 'badai' di Amerika Serikat dan konsumen lebih tertarik membeli Alfa Romeo daripada Fiat.

Penurunan penjualan mobil Fiat di AS tercatat sebanyak 44 persen selama 2018. Perusahaan otomotif asal Italia itu hanya mampu menjual sepertiga dari total penjualannya selama tahun 2014.

Perusahaan menjual empat model di AS, yaitu Fiat 500, 500L dan 500X. Semua adalah mobil kompak yang kurang digemari oleh konsumen di Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren penjualan negatif tak hanya dialami merek Fiat. Induk perusahaan, yaitu Fiat Chrysler Automobiles (FCA) sendiri telah mencatat tinta hitam pada April 2017, yakni penjualannya turun sebesar 6,6 persen dibanding bulan sama satu tahun sebelumnya menjadi 177.441 unit.
Padahal Fiat dianggap sebagai 'dewa penyelamat' merek Chrysler -manufaktur AS- dari kebangkrutan pada tahun 2009. Namun faktanya, seiring berjalannya waktu, publik tidak tertarik dengan merek Fiat, meski perusahaan telah berkomitmen akan memasarkan kendaraan SUV dan sedan sesuai kebutuhan konsumen AS.

"Anda telah melihat penjualannya dan bertanya-tanya mengapa merek itu (Fiat) masih ada di sini (di AS)," kata Rebecca Lindland, analis dari Cox Automotive kepada CNN Money.

Ketika mendapati penjualan merosot, FCA mencoba mengubah strategi dengan menyodorkan lebih banyak investasi untuk mobil-mobil berukuran besar seperti Ram dan Jeep.

"Tidak ada keuntungan saat meniagakan mobil kecil, terutama mobil kecil yang murah," kata Michelle Krebs, analis dari AutoTrader.
Perang dagang AS dan Eropa

Beberapa pengamat otomotif menjelaskan Fiat harus berjuang lebih keras lagi untuk mewujudkan impiannya di negeri paman sam, mengingat ancaman 'perang dagang' yang diberlakukan pemerintah Trump baru-baru ini.

Sebab kebijakan Donald Trump yang pertama kali mengenakan tarif pada baja dan aluminium dari Uni Eropa dan negara lain bisa memicu kenaikan harga mobil-mobil Fiat secara signifikan.

Dilaporkan bahwa tren negatif ini sudah mulai dirasakan sejumlah oleh dealer Fiat di AS, namun belum sampai terjadinya PHK lantaran pengusaha masih bisa membayar hak karyawan.

Dari 400-an dealer FCA di AS, cuma 13 dealer yang menjual Fiat. Dan sekitar 100 dealer menjual Alfa Romeo.
Sejumlah analis memprediksi jika merek tersebut tidak bisa mengantisipasi dan mengatasi dampak negatif dari perang dagang tersebut, maka secara matematika berpotensi membunuh merek Fiat di AS.

"Itu semua tergantung pada berapa banyak konsumen yang membelinya (merek Fiat)," jelas Lindland. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER