Harapan Menperin Usai Terima Mobil 'Hijau' Toyota

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Rabu, 04 Jul 2018 12:08 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto punya misi yang baik untuk kemajuan industri otomotif dalam negeri.
Toyota menghibahkan 18 unit kendaraan kepada Kemenperin. (CNN Indonesia/Rayhand Purnama Karim JP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menggandeng produsen otomotif Tanah Air dalam rangka riset teknokogi mobil listrik di Indonesia. Kali ini Kemenperin mengajak Toyota Indonesia.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan langkah tersebut akan dimanfaatkan sebagai masukkan dalam menerapkan kebijakan pengembangan kendaraan listrik, di mana pemerintah memiliki target 20 persen untuk produksi kendaraan emisi karbon rendah (low carbon emission vehicle/LCEV) pada 2025 dapat tercapai.

"Sebagai salah satu sektor andalan di roadmap Making Indonesia 4.0, otomotif nasional diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor," kata Airlangga di Jakarta, Rabu (4/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam riset tersebut, ia menyebutkan jika pemerintah tidak hanya mengajak pelaku industri otomotif. Melainkan juga sejumlah akademisi dari perguruan tinggi di Indonesia.

Riset teknologi mobil listrik ini pun dijadwalkan akan berlangsung dari sekarang hingga tahun depan.
Tugas riset juga sudah dibagi kepada para perguruan tinggi. Tahap pertama riset dilakukan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Universitas Indonesia (UI).

Selanjutnya, atau tahap kedua dengan Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Udayana.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menyatakan, pihaknya mendukung kegiatan riset dan studi bersama itu.

Menurut dia kerjasama antar keduanya diharapkan akan menjadi upaya dalam memahami secara lebih dan berpengaruh dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih itu juga itu mengenai preferensi konsumen, baik dari sisi industrinya, rantai pasok serta kebutuhan infrastruktur pendukung.

"Kami memberikan dukungan berbentuk penyediaan alat berupa kendaraan, data logger, charger, dan asistensi lainnya yang dapat dipergunaan oleh para peneliti dari universitas-universitas di Indonesia tersebut," ungkapnya.
Dalam riset ini Toyota turut menghibahkan 18 unit kendaraan yang terdiri dari enam unit Toyota Prius, enam unit Toyota Prius Prime (plug-in hybrid), dan 6 unit Corolla Altis.

Selain itu Toyota juga membangun enam unit stasiun pengisian level dua (4 jam pengisian, 3.500 watt) serta menyediakan asistensi teknik dalam kegiatan Penelitian dan Studi Komprehensif Kendaraan Elektrifikasi.

Kendaraan tersebut sedianya akan dipelajari mengenai aspek teknikal seperti jarak tempuh, emisi, infrastruktur, dan kenyamanan pelanggan melalui pelacakan data dalam penggunaan sehari-hari di tiga kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta selama periode tiga bulan.

Lalu tahap kedua, peneliti dari UNS, ITS dan Udayana juga akan melakukan rangkaian studi yang sama dengan tujuan agar data yang diperoleh lebih beragam dan komprehensif.

Nantinya, data-data yang terkumpul akan dianalisa dan disimpulkan untuk menjadi referensi bagi Kemenperin. Selain itu, penelitian juga akan mempelajari mengenai rantai pasok industri termasuk kebutuhan ketenagakerjaan.
Sedikit hasil riset ini juga akan diumumkan pada bulan depan atau bertepatan pada penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. (mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER